Pages

Kamis, 22 Desember 2011

life time achievement (Indonesia's Mothers Day)

Baru kemarin malam si Ibu telepon dan malah saya terkesan egois untuk menyempatkannya berbicara sebentar saja, masalahnya sih biasa gak jauh dari masalah finansial maklum anak kos juga dan belum bisa dikategorikan sebagai orang yang dewasa juga sih :(
Ya, terkadang sepertinya sering juga deh kalau kita yang beranjak besar ini sudah 'agak' melupakan sosok orang tua kita terutama ibu, mungkin mengingatnya ketika kehabisan uang seperti yang saya paparkan pengalaman saya sendiri. Hayooo...ngaku???:))
Tepat di tanggal 22 Desember 2011 ini juga Indonesia merayakan hari kebesaran seorang ibu, ya ibu...mungkin untuk sejarahnya saya pun belum begitu mengerti mengapa di tanggal ini diperingatinya, namun ya saya sih hanya mengikuti tradisi turun temurun dan mengikuti tren saja, gak ada yang salah juga sih menurut saya. Tepat di era globalisasi yang memasuki era dodolisasi ya karena manusia mulai 'didodoli' oleh serangan sosial media yang membuat para users-nya menjadi 'galau' dan siap berubah menjadi generasi galaunesia, blah..berbelit-belit amat sih omongin ini, oke kembali lagi ke topik, jadi karena ada media yang bernama Facebook dan twitter semua status ataupun twit-an orang ramai-ramai  memasangnya dengan kata-kata unik, dari yang sedih hingga yang membuat ngakak seperti twitter yang saya follow milik @sudjiwotedjo yang berisikan kurang lebih begini :
Sehebat-hebat pengalaman penderitaan kaum Ibu, pasti blm pernah ngalami pahit getirnya kejepit resleting ... 
Ah, kalau ini saya mengartikannya sebagai perlawanan pria yang tidak adanya di Indonesia hari Bapak, jadi begini, memang sih kejepit resleting itu sakit :))
Sampai detik ini tulisan dimuat, saya belum sms ibu saya untuk mengucapkan hari ibu, duh...saya juga orangnya bukan yang harus meng-sms ibu saya kalau cuma hari ibu dan minta uang saja, tapi ketika setiap langkahku berhenti dan mulai dalam kebimbangan dalam arah, ibu saya yang membantu saya, saya sms, begitu juga ibu saya ketika dirinya mulai merasa tidak nyaman dengan lingkungan, hanya satu-satunya bisa berbicara kepada saya, maklum anak semata wayang :)
Namun, si ibu pernah berpesan kalau kamu sudah menjadi seorang 'manusia' seutuhnya dia tidak menginginkan apa-apa dari anaknya, cuma dia hanya meminta doa saja dari anaknya, itu sudah lebih dari cukup. Ada satu hal lagi yang membuat saya terdorong untuk memberikan hadiah kepadanya, yaitu pergi haji, entah uang dari mana saya peroleh, dan entah kapan saya bisa, tapi saya tetap berjuang karena si ibu juga sudah mengumpulkan uang tabungannya juga, tapi alangkah baiknya jika uang itu ditanggung sepenuhnya dari saya. Terlalu banyak pesan yang harus disampaikan kepada anaknya oleh seorang ibu, dari ketika anaknya masih kecil yang mungkin sering beberapa dari kita dipukul, dicubit dll. Hingga 'dewasa' mereka tidak lagi memperlakukannya dengan 'kekerasan' namun mereka berpikir, anak-anak mereka bisa belajar dari luar lingkungan kehidupannya di rumah, sampai mungkin mereka berpikir dalam hati "apakah kamu masih mengingat saya, Nak?" atau "harus kah saya dulu yang menelpon/mengingatkan kamu, Nak?" atau juga bisa seperti ini "Mungkin, kamu terlalu sibuk dengan kerjaanmu, semoga kamu sukses suatu saat kelak, Nak. Jadi kamu belum mengabarkan" dan hebatnya, si ibu ini selalu tersenyum. Ada kalimat yang istimewa bagaimana seorang anak sukses:
Ada sosok seorang Perempuan yaitu ibu/istri mereka dimana seorang itu bisa sukses, jagalah martabat kedua sosok hebat itu :)
Baik, tidak hanya untuk hari ini saja saya merayakan kemenangan untuk hari Ibu, namun selamanya, prestasi mereka jauh lebih besar dari siapapun di Bumi, muliakanlah ibumu, Nak. :) 

Minggu, 18 Desember 2011

BeritaSatu.Com - Blog - Sabda Polan-Naya Gonggong 1: Mesuji

BeritaSatu.Com - Blog - Sabda Polan-Naya Gonggong 1: Mesuji

Dulu Prabu Brawijaya V punya dua penasihat spiritual. Namanya Sabdo Palon dan Noyo Genggong. Keduanya sangat setia. Bahkan menjelang Majapahit runtuh sehingga Prabu Brawijaya V bertapa moksa di Gunung Lawu, dua-duanya turut mendaki. Mereka tweemani si bos ke gunung angker dekat kotanya si akun walikota @jokowi_do2 itu.
Sabda Polan dan Naya Gonggong kali ini mungkin masih punya hubungan dengan abdi kinasih Prabu Brawijaya V alias Prabu Kertabumi. Berarti pemuda seumuran mahasiswa S-1 itu keturunan juru ramal yang sakti. Tapi mungkin masing-masing juga tak punya hubungan apa-apa. Apa salahnya punya nama yang mirip-mirip. Toh di twitland juga banyak nama akun nyaris serupa.

ceritadua mari dinikmati (JAFFJogja)

saya meriviu beberapa perhelatan festival film di Jogja, yang sebelumnya saya tidak tahu keberadaannya *wink* maaf, anak rumahan eh kosan :))
Seperti cerita sebelumnya dibagian ceritasatu, saya akan membahas beberapa film yang sudah saya tonton di JAFF ini.

1. Merupakan sebuah karya dari Teddy Soeriaatmadja berduarasi 76 menit berupa film fiksi. Berikut adalah sinopsisnya : " Cahaya (Raihaanun Soeriaatmadja) adalah seorang gadis 19 tahun yang mencari ayahnya di Jakarta. Ia merupakan lulusan pesantren yang sedang menghadapi masalah pribadi. Cahaya ditinggal oleh ayahnya Saiful (Donny Damara) sejak umur empat tahun. Namun Cahaya mendapati kenyataan bahwa ayahnya adalah seorang transgender. Kekecewaan pun melanda Cahaya yang awalnya membayangkan ayahnya adalah seorang ayah yang ideal. Pertemuan antara Cahaya dan Saiful di jalan tempat Saiful bekerja kemudian membuka dialog di antara mereka yang terputus selama 15 tahun"

Sabtu, 17 Desember 2011

Murah itu...?

Sekitar pukul 17.00 seperti biasa hal-hal yang mendasar manusia itu dan seperti kewajibannya, bahwa merasakan lapar dan harus makan. Saya, cungil dan Agung janjian di depan kosan cungil untuk melancarkan aksi  bak manusia kelaparan, namun sayang banget waktu itu juga hujan cukup deras dan akhirnya kami menunggu hujan untuk beberapa saat. 

Gak tahu kenapa, sudah hampir 5 tahun hidup dan tinggal di jogja itu kalau makan, pasti saling tanya. "Mau makan dimana?" hal dasar yang memang harus dipertanyakan kembali. *seriusan ini*. Ya, tapi tetap saja perginya ke warung itu-itu juga. Belum pernah mencoba makanan ekstrim gitu. (maksud lho?B2 atau B1 gitu) bukan...bukan itu, ya emang jarang ada aja gitu, nah setelah mengetik ini kepikiran juga "emang apa lagi yang jarang di jogja?". Ah sudahlah...yang penting istilah melawan lapar ya KENYANG :D

Jumat, 16 Desember 2011

HUJATAN

Wow, terimakasih loh sudah membuat saya berjalan dan berproses ke arah yang lebih baik, meski saya termasuk orang yang pasif dan aktif ketika sudah kenal. Tapi kalimat yang cukup membuat saya berproses dari apa yang dibuat. teringat ketika mentoring, ketika kita berada dalam boiling point hal yang terbaik adalah DIAM. Saya memang orang yang gampang terpancing emosinya, namun tindakan kali ini saya akan respon positif dan tenangkan pikiran dulu. 

Baik, terlalu banyak di sosial mediapun nampaknya tidak terlalu baik. Saya sekali lagi berterima kasih telah mengajarkanku berproses :D

Kamis, 15 Desember 2011

ceritasatu telatnya jalan cerita pertama (JAFF - Jogja Asian Film Festival)

Rabu seperti biasa merupakan hari kosong kuliah yang saya terima walaupun sudah semester *sensor* tapi ini bener-bener hari tidak produktif sedunia *menurut lo?*
Bukan karena saya mengganggur, tapi memang saya sudah jarang ke kampus, itu pun kalau ke kampus saya cuma nongkrong-nongkrong dan terus cabut (harap jangan ditiru, senior tidak baik) :p
sewaktu pulang dari kampus, ada sebuah pesan masuk dari hp saya yang saya kira itu berupa kabar baik dari pihak kerjasama penelitian saya sebut saja PERHUTANI. eh, gak taunya temen saya, Dimas yang berisi ajakan gitu. "Nu, kamu jadi ikut kan nonton JAFF? kita ada dua tiket nganggur lagi nih, kamu ajak cungil atau Agung aja".

Rabu, 14 Desember 2011

Berada dalam kepanikan (don't panic)

Samlekom!
(Posisi Tangan Sambil takbir, mirip Abang Jekarda)

SAYA PANIK!
SAYA PANIKKK, *mondar-mandir*


walekomsalam!
:D

Minggu, 11 Desember 2011

sore, di Locker room

Gak biasanya gue fitness sendiri dan apa-apanya pun cari tau sendiri. sekitar pukul 15.30 gue dateng ke tempat Gym di GOR UNY. Sedikit aneh sih yang biasanya gue fitness bareng Eriana, tiba-tiba *clingak-clinguk* SENDIRI!

Eh, bukannya apa-apa ya, gue ter-mind set kalau di Gym itu ada gay, what the...lah, toh niat gue baek, jekk! iya..gue niat baik mau ngurusin badan gitu deh, secara badan gue,*koreksi bukan badan, tapi PERUT* kayak ada "ikat pinggangnya".
Emang sih, di Gym gue gak bener-bener sendiri, tapi ada beberapa petugas, termasuk FO-nya dan beberapa orang yang mengencangkan diri. Gue masuk di Gym Centre UNY tuh dan mintalah kunci locker ke FO, pas gue masuk ke locker room gue liat udah ada dua cowok yang di kamer mandi. Gini, locker room di Gym-nya itu emang samping-sampingan ama kamar mandi plus tempat salinnya gitu. OKE, clear? *sorry merk shampoo gue bawa* hihihi....
Masuk ke cerita lagi, gue sih gak merasa kenapa-kenapa dengan cowok itu yang berperawakan besar bak samson, nah satu cowok ini gue gak liat cuma gue emang denger cowok samson ini ngobrol. Sudahlah...jangan pikir yang enggak-enggak dalam hati gue.

langsung menuju cardio gue ambil tritmil disitu selama 15 menit, ya ampun gue ngerasa ini beban hidup gue kalo nurunin berat badan itu gak gampang, secara gue malesan orangnya...hihihihi. Terus, selesai gue masuk pemanasan *ini pemanasan badan karena gerakan loh, bukan pemanasan kita yg deketin kompor *PLAK* dan dilanjut dengan angkat beban, boy....beban hidup gue udah banyak kenapa harus angkat-angkat segala? *nangis dipojokkan* *lempar handuk* *peluk drew barrymore*siaaaaaappp!gue yakin bisa dalam hati apapun untuk SEHAT dan KURUS tentunya.hohoho....
Selang satu jam sudah gue angkat-angkat beban di ruang berbeban *Gue lupa ini apa ruangnya, soalnya emang alat-alat beban semua* gue masuk ke ruang cardio lagi dan tritmil lagi selama 15 menit, eh tapi bukan tritmil, sepeda statis ding. (!)

Gleek...
Ah..plong deh, udah nge-gym gini, minum dulu ah...
gue lupa, kalo jaman sekolah dulu sekelarnya olahraga pasti ada DOA, yaeyalah....eh bukan itu, ada pendinginan. (ruangannya udah dingin, JENDERAL!) yey, ini jadi seperti pengaturan dan penenangan tubuh kembali yang sudah beraktivitas, nah ini TOLOL nya gue gak lakoni. Fatalnya, pas masuk locker room eng ing eng...GUBRAAKKKK...GUBRAAAAKKK *ini serius loh* waktu tepat pukul 5, lorong menuju sana pun sudah sepi, gue inget pas tadi gue masuk mau nge-gym udah ada 2 cowok di dalam, tapi dengan pikiran positif gue masuk aja dengan santai *dalem ati mah ciyuut* GUBRAAKKKK (lagi) terdengar suara daun pintu yang dibanting, haduuuhhh..gue tetep berpikir positif ini. Gue buka locker yang ada tas di dalamnya, terus gue salin di ruang bersalin *yaelahhhh, Nu. Lu mau lahirin?* maksudnya di ruang salin, hehe...pas lagi buka sepatu....cyyyyuuuuuuut *sumpah gue gak bisa niru suaranya* I got cramp! GOOD! pas di ruang mungil itu, kedenger lagi suara GUBRAAAAKKKK, haduhhh...gue tergeletak gak bisa apa-apa disitu, cuma bisa ngelurusin kaki aja, rasanya ini kok serem bercampur tegang gitu, pikiran gue udah kemana-kemana, dari itu sosok mahkluk yg tidak nyata, sampe gue inget 2 sosok cowok mau memperkosa gue (amit-amit). Sambil pijet-pijet kaki, gue mulai berdiri, tapi aduuuuhhh...parah, sakit lagi bung...tergeletak lagi. udah lah, gue udah pasrah ini mah! Dengan bacaan komat-kamit mantra AlQuran yang gue hapal aja, gue pijit lagi itu kaki, dan TARRAAAAA...alhamdulillah, normal lagi, wah..karena sudah berpikir negatif gue buru-buru deh salin dan keluar meninggalkan tempat yang sangat misterius itu.

TAMAT!

Selasa, 06 Desember 2011

merasakan artinya terjatuh (sebuah pendakian...)

"Negara ini tidak akan pernah kehabisan sosok pemimpin jika anak mudanya masih suka naik gunung..." (Pratama,2010)

Perkataan seorang teman yang merupakan sebuah feedback dari status di facebook-ku kembali terngiang malam ini. teringat kembali diklat yang saya ikuti beberapa waktu yang lalu yang cukup berkorelas dengan kata-katanya.
Naik gunung, merupakan salah satu kegiatan yang sangat menantang, walaupun hanya pernah merasakan beberapa kali naik gunung di waktu muda dulu, namun menurut saya, kegiatan ini dapat berguna untuk mengolah jiwa serta raga. bagaimana tidak, persiapan fisik dan juga mental dibutuhkan ketika kita akan melakukan kegiatan ini, karena tentunya medan yang akan dilewati tidak akan semudah sekedar jalan-jalan biasa di perkotaan ataupun sekedar mengelilingi kebun teh.

ketika naik gunung, kita akan dihadapkan pada suatu keadaan dimana jalan yang terbentang akan menanjak sangat curam, licin, berbatu atau bahkan ada kalanya kita harus membuat jalan sendiri saat pepohonan semakin rapat di depan. jatuh terpeleset ataupun lecet karena terkena batu atau ranting merupakan hal yang biasa ketika melakukan kegiatan ini. seringkali memang terasa sangat melelahkan, namun itu semua harus dijalani dengan pantang menyerah dan juga pikiran yang jernih untuk dapat sampai di puncak. itulah mengapa saya juga menyebutnya sebagai olah jiwa.

masih tetap seputar naik gunung, beberapa tahun yang lalu, seorang kakak tingkat saya di organisasi yang saya tekuni sekarang pernah mengemukanan sebuah teori kepemimpinan yang ditulis oleh Paul G Stoltz, PhD dalam salah satu bukunya. menurutnya, ada tiga jenis pendaki. yaitu:

1. Quitters
orang yang ada di dalam klasifikasi ini merupakan orang-orang yang cenderung menghindari masalah, mereka akan lebih memilih untuk menyerah ketika melihat medan pendakian yang sulit.

2. Campers
orang yang ada di klasifikasi ini merupakan orang-orang yang cenderung berhenti di tengah jalan pendakian ketika mendapatkan posisi nyaman. orang-orang ini cenderung mudah puas dengan apa yang didapatkan sehingga enggan untuk mendaki lebih jauh karena jalan dan tantangannya cukup tinggi dan enggan pula untuk turun karena tidak ingin mengulang perjalanan dari awal.

3. Climbers
orang yang ada pada klasifikasi ini cenderung gigih dan pantang menyerah sebelum berada di puncak, mereka akan terus berusaha apapun rintangan dan tantangannya untuk mencapai puncak karena mereka adalah pendaki sejati.

untuk menjadi pendaki sejati memang sulit, tapi bisa dilakukan. tergantung bagaimana kita memilih jalan dan menyikapi tantangan yang ada di setiap jalan tersebut. tergantung pula bagaimana kita bangkit dan mendaki lebih tinggi setiap kita terpeleset atau tergores batu. dan tergantung seberapa gigih kita menghadapi godaan untuk berhenti atau bahkan turun ke jalan datang.
pengalaman dan pemandangan yang ada di atas itu indah, keindahannya seakan dapat membayar perjuangan kita mencapai puncak.
oleh karenanya, saya setuju dengan pendapat rekan saya, dengan menambahkan kata-kata saya.
"negara ini tidak akan kehilangan sosok pemimpin, jika anak mudanya merupakan seorang pendaki sejati yang gigih dan memberikan seluruh kemampuannya dalam melakukan pendakian..." (Pratiwi,2011)


teruslah berusaha dan berikanlah yang terbaik :)

-Rie-

this note is taken from Rizka's note on FB

Kamis, 01 Desember 2011

Dari mata si Jekk!

Si jekk lagi random ceritanya, iya...random yang terus dibayang-bayangi oleh keadaan manusia di semester akhir. Kenapa ngambil istilah random dari pada galau, karena random itu gak selalu bersifat negatif, tapi galau ya kebanyakan negatif sih (in my opinion).

Gini nih, ceritanya ane punya banyak keadaan dimana si kanan dan si kiri lebih berat di kanan, eh maksudnya gue ini ketimbang banyak di pengacaranya, apasih straight to point! NGANGGUR...NGANGGUR apa harus di caps lock segala?entah gue bisa bertahan berapa lama lagi melakukan aktifitas yang sangat amat tidak menyehatkan ini, terlebih lagi jam biologinya sudah membalik,pfffft...

si jekk alias gue ini cita-citanya besar bro, yang katanya mau kerja di bidang lingkungan, mau punya sekolah alam, dan masih kepengen keliling dunia (haduh...banyak banget ya kepengennya, eh cuma 3 ding, ini yang mimpi jangka panjang jangka pendeknya lebih banyak). Si jekk mulai berpikir, "kalau kamu mau bekerja ini itu, tapi usaha untuk memperbaiki kapabilitas masih nol wah bisa-bisa kejadian memalukan terulang lagi".

Teringat ketika jekk mentoring dengan salah satu kakak mentor, hihi...kalau kapabilitas itu membuahkan tanggungjawab, tanggung jawab itu menghasilkan amanah, #jleb edan jekk langsung menganga sampe mulut terbuka lebar, eh ga segitunya kali...hehehe emang-emang jekk bodoh banget kenapa jekk harus terus begini, kalau jekk masih begini terus mana munkin jekk bisa menggapai hasil pengen ini pengen itu, mata jekk gak kayak elang, jekk ini terlalu moody dalam hal beginian, jekk ini terlalu kekanak-kanakan, jekk ini masih harus disuruh ini itu, jekk ini belum punya prinsip. (terus aja nyaci diri sendiri, gak guna lo jekk!). Hufff...emang jekk sekarang mulai sadar (hah...baru sadar sekarang jekk?dari dulu kemana aja??) ya gak papa, walaupun usaha saya masih berbelok-belok tapi insya Alloh ada hasil ya....

meskipun mata jekk tak fokus seperti elang, tapi jekk masih bisa lebih fokus bahkan lebih canggih macam kamera DSLR, jekk berjanji gak akan malu-maluin diri sendiri (lagi) dan orang lain.

JANJI JEKK!