Setelah menonton tayangan berita di televisi yang mengabarkan sebuah mobil yang menabrak pejalan kaki di Jakarta yang kabar terbarunya telah menewaskan 9 orang, eh bukan ding 10 orang termasuk 1 orang wanita yang sedang mengandung jabang bayi, hal ini disebabkan oleh seorang pengendara dalam kondisi yang terpengaruh obat-obatan jenis sabu dan ekstasi. Peristiwa ini membuat keprihatinan yang mendalam bagi keluarga korban, tentunya pula si pelaku ini seharusnya mendapat ganjaran yang setimpal dengan perbuatan yang telah ia lakukan.
Well, berkaitan itu berdasarkan pengalaman dan kenyataan bahwa kita harus bijak dalam mengendarai kendaraan bermotor yang dapat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain. Jadi saya akan memberikan cerita bagaimana menjadi good driver pengendara sepeda motor, ya karena saat ini saya sibuk bolak-balik Jogjakarta-Blora menggunakan si Ijo (supra X 100 cc) yang membuat saya cukup kelelahan dan mungkin saya katakana lagi si Ijo pun begitu jika bisa punya rasa.
Memang benar pepatah “sedia payung sebelum hujan” atau gak musti payung saja namun jas hujan juga, mungkin. Semenjak doktrin itu berlaku, jadilah hamba sahaya yang bijaksana. Haha… baik, kembali dengan beberapa tips yang akan saya jabarkan, berkaitan dengan mobilitas saya yang tidak bisa dipisahkan dengan si Ijo ini, yaitu #engingeng *tarakdungces ™:
Ø Pengemudi yang baik itu : memeriksakan kembali kendaraan sebelum diajak berpergian jauh, dan ingat juga #pesanpapah speedometer udah 2000 km ganti oli, dan sudah lebih dari 4000 km di tune up, ingat kendaraan juga perlu perwatan, gak manusia saja. Ini juga berlaku untuk segi fisik kendaraannya itu juga.Memang tidak seberapa tips yang saya jabarkan, namun kurang lebih memang harus dipersiapkan lebih matang, kondisikan semua faktor, jangan mengkhawtirkan keluarga yang sedang menunggu kita di rumah untuk menyambut kehangatan berkumpul bersamanya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
feedback-nya, please.