Senin, 31 Oktober 2011

ijinkan aku Pergi Ke

Hai epribadeh...kembali dengan artikel terbaru saya, ya mudah-mudahan gak garing ya, gini nih...pasti ada kan tempat yang kalian ingin dikunjungi di belahan dunia ini, pasti ada lah ya...walau kalian cuma bisa lihat di layar telivisi atau tabloid atau apapun itu medianya, pasti kalian gini "ih..mau dong kesini...tempat ini kan romantis blablabla" dan segalanya, dengan segala embel-embelnya. oke langsung aja ya, saya menceritakan5 negara yang saya ingin kunjungi, and the country goes......to:

 5. Jepang, negara dengan julukan matahari terbit itu menjadi negara yang ingin saya kunjungi, entah kenapa sedari kecil, saya suka anime apalagi yang berbau Dragon Ball(Z) (GT), kayaknya freak banget nih dengan negara ini, selain bisa belajar juga dari kedisiplinan orang-orangnya dan mau belajar dari pengalaman, mereka berkembang. Tapi, sebenarnya saya waktu kecil sih pengen rasanya ke negeri ini, jadi ini impian dunia kanak-kanak beranjak ke usia akhil baliq.


4. Inggris Raya, sebenernya gak ngerti juga sih kenapa saya masukin ke dalam 5 negara yang ingin saya kunjungi, mungkin karena inggris menurut saya merupakan negara dengan peradaban sejarah yang panjang, dikenal dengan banyaknya kota-kota tua, selain itu juga artis, klub sepakbola yang terkenal dengan Kick n Rush-nya ada disini, begitupun saya yang sekarang 'agak' mencintai culture dari beberapa daerah, jadi saya juga mulai memahami cultures mereka. Satu hal lagi yang penting, karena inggris salah satu bahasa internasional dan wajib dipelajari di sekolahan saya jadi cinta negera ini, kan enak kalau bisa ngobrol ama Kate Middleton. Haha...

 3. Perancis, ini negara yang baru-baru ini saya kenal, yang konon bahasanya adalah bahasa romantis, karena saya mulai belajar-belajar dengan otodidak bahasanya, jadi saya pengen deh ke negeri ini. Itu bukan alasan utama saya ingin ke Perancis, alasan yang utama saya ingin ke negeri Napoleon Bonaparte adalah, negeri ini adalah negeri yang menjunjung "persamaan"  ketika awal abad 18 (CMIIW) lewat Revolusi Perancisnya (gak tau nih ya sama yang berjilbab dan bercadar), jadi walaupun kita warga internasional yang datang ke Perancis, jadi kita disamakan dengan warga asli sana. Selain itu juga, Perancis merupakan pusat mode dunia yang menjadi Trand Setter fashion world. Ya walau saya gagap fashion juga saya pengen deh kesini, terlebih lagi saya pengen melanjutkan sekolah disini. Bukan, bukan sekolah fashion tapi sekolah yang berhubungan dengan bidang ilmu saya. Ya ilmu tanah atau pedologi. Parlez-Vous Francais?
 2. Belanda, saya suka negeri Oranje ini, terlebih lagi saya ingin belajar dari negeri kincir angin ini, karena negeri ini memang terkenal dengan sistem bendungannya dan water management-nya membuat saya gregetan pengen kesana. Ya, walau mereka mengetahui negeri ini lewat citra negatifnya, saya akui mereka pun membangun itu semua tidak mudah, perlu orang-orang yang sanggup dengan cemoohan kelak. Tapi saya akui, negeri ini walau sebesar Jawa Tengah dan dibawah batas permukaan laut, saya yakin negeri ini memiliki masih banyak citra positif. Oh, Holland, kapan saya menuntut ke negerimu? Hoe gaat Je? Karena saya juga anak pertanian, saya ingin belajar tentang alam di negeri ini, walaupun sumberdaya alam kita (Indonesia) jauh lebih banyak dari mereka, tapi bagaimana melestarikannya, sepertinya saya harus belajar ke negeri ini.
1. Kingdom of Saudi Arabia, satu hal yang saya tahu tentang mata kuliah Geologi dan Mineralogi Tanah yang masih saya ingat adalah, dari 16 lempeng aktif di bumi, hanya satu yang tidak aktif bergerak, yaitu di daerah Jazirah Arab, ini mengingatkan saya bahwa seharusnya Pusat bumi ada di Arab Saudi, inilah negeri teraman di dunia versi Al-Quran dan Hadist yang saya imani, selain itu, tempat berkumpulnya saudara-saudara seiman, adalagi satu hal yang membuat saya tergetar hatinya yaitu ketika khotbah jumat, "Allah itu maha kaya, tidak ada yang tidak mungkin bagi kita untuk meminta kepada-Nya, kita itu miskin, dengan ijin Allah berdoalah kepada-Nya untuk bisa datang ke rumah-Nya di Masjidil Haram. Tidak ada yang tidak mungkin!!!!!". Bukan, bukan karena saya ingin naik haji saja, rasanya saya ingin pindah dan dekat dengan-Nya.

Itulah akhir dari artikel saya, walau saya hanya bisa membayangkan, namun dengan tekad yang kuat dan tentunya Doa, insha Allah terkabulkan. Ayo nabung untuk jadi kenyataan!!!!!!

Kamis, 27 Oktober 2011

You think, then you blog, Selamat hari Blogger Indonesia ke 5

Hari ini, mungkin beberapa dari tulisan saya hanya dipandang sebelah mata hanya beberapa tahun saya bergabung di dunia blogging, tetapi yang saya lihat, pikir, dan alami disalurkan melalui tulisan-tulisan yang membentuk cerita narasi deskriptif. Tidak seberapa tulisannya, namun peristiwa dan kejadian yang diangkat mungkin yang akan dibahas seputar dunia seni dan budaya, travel, maupun kisah yang saya pikir hanya "helaian daun".
Tak banyak kata-kata yang dibesar-besarkan dan tak ada khayalan namun kenyataan atau fakta yang ditulis dalam suatu laporan atau berita dari suatu kejadian. Satu hal yang bisa dilangkahi dari suatu blog adalah tak ada aturan main laiknya seorang jurnalistik yang harus memahami etika jurnalis. Memang bebas, namun harus tetap terarah dan bisa ditanggung jawabkan tulisan yang kita buat di blog.
Budaya, menulislah kelak tulisanmu akan dikenang, atau bisa pula untuk menyalurkan hobi, sekadar berkelakar atau apapun itu. Suatu temanya pun bisa diangkat berdasarkan minat dari author. Sehingga kita secara sadar membangun budaya menulis itu sendiri, memang tak harus yang terlalu berat, namun menarik untuk dibaca, tak harus dari tampilan tetapi juga dari bobot penulisan juga.
Oke, Blogger....Keep Blogging!!!
Selamat hari Blog se-Indonesia yang ke 5!

Minggu, 23 Oktober 2011

berakhir antiklimak

Sore, tanggal 22 Oktober kemarin, saya sedang menunggu di kos, menanti pukul 18.00 untuk datang menepati janji, kok begitu penting ya di hari itu. Karena siapa sih yang gak mau ketinggalan acara yang konon sudah menjadi agenda tahunan di kota Jogjakarta, benar...Jogja Java Carnival atau JJC. Pukul 17.00 di kos saya biasa bermain dengan anak kos, yang jelas sih nonton MV-nya SNSD (habis gak bosen-bosen, hihi...) mengisi  kekosongan bersama si Erwin dan Eka yang kalau kita ngobrol sudah ngarol ngidul kaya gak ada arah.
"nu, ira mau nonton JJC tah?itu kuh deleng ning metro tv (maksudnya di teks berjalannya) malioboro arepan ditutup dalane jam 18.00" sahut si Eka.
"ah, bagen bae, ntar kita parkirnya kalo bli ning jalan mataram ya di stasiun tugu" balas saya.
"wis, ira kuh gageh siap-siap" sela Erwin, dan saya pun berkata "ya wis lah".

Tak terasa hasil akibat waste multitasking kami berakhir pukul 17.25 yang diakhiri saya bersiap-siap ke kamar kos dan beres-beres, karena memang janjian pukul 18.00 di Kopma UGM dengan para cultural junkie , siapa lagi kalau bukan Rahmanu, Iwayan, Dewi dan Dwika. Sembari bersiap-siap saya sempatkan magrib dahulu di kos, ya maklum memasuki waktu magrib juga ini. Selesainya saya pun berangkat ke kopma UGM, dan sudah ada Dewi yang sedang mengobrol dengan Danang.

"Hai, mas Wisnu...jadi kan ke JJC nya" sapa Dewi.

"Hallo, Dewi. Danang, pie kabare?"Jawab saya.  "Baik, mas!" (sambil berjabat tangan dengan Danang). Saya lalu melemparkan pertanyaan kepada Dewi lagi "Lah, Rahmanu mana?". "Tuh, di Ruang Bisnis" jawabnya. Sambil melongok ke arah ruang bisnis saya melihat Rahmanu dengan gaya ala traveler-nya tampak mantap.

"Mas, titip tas dulu ya aku mau sholat dulu" pinta si Dewi. "OK" kata saya.

Sambil menunggu yang lain dan duduk-duduk disitu saya dan Rahmanu bercakap-cakap, tak lama Dwika pun datang dengan motor Jupiter-nya, kami sudah berkumpul, namun Wayan belum datang juga, karena kata Rahmanu kalau Wayan tadi sekitar pukul 16.00 baru sampai di Wates, selepasnya dia libur co-ass di Cilacap, namun beberapa menit ada sms masuk dari hape saya dari Wayan "Kalian Dimana?" saya balas "kita udah di Kopma nih, dah pada kumpul..." lalu sms balasan pun tiba lagi "di bag. mana?" belum sempat saya balas saya bilang ke Rahmanu "eh, Wayan sms nih katanya di bagian mana?" sambil membuka smsnya Rahmanu pun bilang "oh, aku juga disms eh..." namun karena sms itu Rahmanu penasaran ke bagian depan dan melihat wayan sudah menunggu disitu.

Karena formasi sudah lengkap, kami pun mulai meluncur setelah selesainya dewi sholat, namun ada hal yang mengganjal untuk tempat parkirnya........


to be continued....

Senin, 17 Oktober 2011

Sajian mengukuhkan persatuan part II

Indonesia itu satu, dan Pancasila itu dasarnya
well...well..well....
Daripada udah kebablasan dengan aktivitas yang lain, mending saya lanjutin kelanjutan dari artikel sebelumnya.

Siapa sih yang gak percaya kalau acara kebudayaan itu bisa membuat orang-orang (re.Indonesia) itu kokoh untuk menjalin persatuan dan kesatuan, dalam artian adalah jika persatuan adalah sebuah proses untuk "menyatukan" perbedaan dan kesatuan adalah bentuk dari kokohnya perbedaan yang dijadikan satu, oke itu hanya dari arti menurut saya. Nah, kenapa saya menuliskan seperti ini? Karena, rasa persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia seakan-akan mulai luntur oleh isu yang beredar diluaran sana, apalagi kalau bukan 'Perbedaan'.

Oke, lanjut cerita pada rangkaian acara IECF 2011 pada hari ketiga, seperti biasa kami (lagi-lagi saya perkenalkan lagi personil yang hadir) berempat yaitu saya sendiri (si Jekk), Rahmanu, Dewi, dan Iwayan. Walau dihari ketiga ini merupakan gelaran terakhir, namun antusias kami dan para penikmat seni tentunya juga masih berkobar, karena tidak ingin menyia-nyiakan momen yang bisa dibilang jarang-jarang diadakan. 

Untuk rangkaian acara di hari yang ketiga ini cukup dibilang spektakular, kenapa? karena dihari ketiga ini juga kami bisa melihat secara langsung kolaborasi dari beberapa tarian daerah asal Indonesia yang dijadikan satu yang berseting di bumi Kalimantan dan menggambarkan bahwa masih ada rasa toleransi diantara mereka (si seniman) meskipun mereka itu berbeda dan perbedaan itulah yang menguatkan mereka bahwa inilah Indonesia. Tak lepas dari itu, tarian-tarian dari daerah lainpun masih menonjolkan sisi seni dan keperkasaan seperti yang saat itu juga yang disajikan adalah dari daerah Lampung, KepRi (Kep. Riau), Riau, Sumatera Barat, DIY, bahkan seniman asal Spanyol pun menyajikan tariannya dengan enerjik.

Acara pun berakhir pada pukul 10.00 wib dengan diumumkannya pula pemenang dari acara IECF 2011 dan penobatan juara dimenangkan oleh Lampung. Di sini lah ada beberapa kalimat yang masih tertanam di kepala yang saat itu disampaikan oleh dewan pengamat (juri) bahwa " Seni tari dari berbagai daerah itu tidak bisa di lombakan, bahwa seni yang dipertunjukkan di sini (re. IECF 2011) adalah gerak, tata tari, dan kematangan tarian yang dibawakan sehingga menimbulkan rasa kecintaan kepada tarian itu sendiri dan membuat perbedaan itu menjadi satu yang tertampung di acara ini".

Inti dari kegiatan itu memang bukan untuk ajang unjuk kebolehan semata namun ajang untuk mempererat tali kesatuan yang mulai pudar di Indonesia ini. Entah bagaimana persepsi orang menilai dari rangkaian acara tersebut, namun sekarang mulai timbulan rasa dalam diri ada rasa yang memang kuat untuk cinta kepada kebudayaan kita sendiri, buka'mata' dengan paradigma yang luas jika kita ini heterogen, bukan satu suku, bukan satu agama, bukan satu kelompok, bukan satu golongan, dan bukan hanya kita, tapi kita itu satu yang memiliki banyak perbedaan. Oh, jika Tuhan saja menciptakan perbedaan di bumi seharusnya kita juga harus dapat menghargai perbedaan yang ada pada dalam khasanah budaya dan adat negeri tercinta Indonesia ini dong!!!!!!!

Sabtu, 15 Oktober 2011

Sajian mengukuhkan persatuan

Oktober, buat siapapun yang ingin mengunjungi Jogja atau Djogjakarta atau Yogya adalah bulan yang tepat untuk merefleksikan semua pikiran dan kesatuan dalam perbedaan. Kenapa? karena tepat di bulan itu pula kota Jogja berulang tahun, kebetulan kemarin itu ulang tahun yang ke-255, wow..that's wonderful age!

Begini, saya mau menyajikan event yang telah saya tunggu-tunggu dalam tiga hari berturut-turut yaitu "International Ethnic Culture Festival" pada tanggal 7-9 Oktober 2011 di pelataran Serangan Oemoem 1 Maret 1945. Well, awalnya saya gak tahu ini event apaan karena memang diundang lewat twitter oleh teman saya yang bernama Rahmanu yang kebetulan juga dia suka dengan acara cultural beginian, kita satu penikmat seni kali ya? Saya meng-iyakan saja untuk ikut hadir dalam acara itu, ya...memang sih statusnya sebagai penonton, tak apalah.

Saya appreciate sekali dengan kota Jogja yang sering mengadakan acara-acara semacam ini, terlebih lagi budaya mungkin di sini dititikberatkan pada tarian tradisional. Tapi, gak cuma tari tradisional aja sih yang ditampilkan di acara ini, tapi tarian dari negeri nun jauh disana semacam ada peserta dari Spanyol dan Chili ikut terlibat dalam pentas ini.

Hari pertama, kami datang untuk menunjukkan antusias kami dalam acara ini, ya walaupun kami datang berempat sih, saya, rahmanu, dewi, dan dwika yang semuanya adalah teman dari Kopma UGM, tapi kami sangat 'wah' untuk tetap menonton acara ini dari awal pembukaan hingga acara selesai pada malam itu. Sajian yang kami dapat dari acara ini mulai dari tarian Aceh yang sampai kami tertawa karena gerak-gerik dari seorang penarinya yang 'tidak biasa', Jambi, NTB, Sulawesi Selatan, hingga Chili yang menyajikan tarian berupa parodi yang penyajinya melakukan interasksi dengan seorang penonton, yang terlihat dari tarian dan parodi ini adalah kegombalan dan kejayusannya, namun kami juga alhasil bisa tertawa melihat tingkahnya.

Had a wonderful nite at this time, kenapa?karena emang saya gagap dengan budaya Indonesia sendiri, jangankan budaya dari bagian Indonesia mana...tapi budaya dari lokal sendiri aja gak tahu cui... *tabok diri sendiri*

Hari berikutnya, tepatnya pada tanggal 8 Oktober 2011 unfortunetly, saya ketinggalan beberapa tarian daerah karena memang saya dan teman (hario) sengaja datang tidak pada jam-jam awal dimulainya sajian kesenian tersebut,