Selasa, 26 Februari 2013

Gunung atau Pantai

Coba sebutkan, berapa banyak pantai yang kamu sudah kunjungi? hmmm...di Pulau Jawa saja. Tidak usah jauh-jauh. Apa? Anyer, Paragtritis, Pangandaran, apa? Pantai di bagian selatan Gunung Kidul? Oke. Sudah dikunjungi semua? Coba, kalau gunung bagaimana? Gunung yang sudah dikunjungi di Pulau Jawa? Apa? Tangkuban Perahu? Bromo? Baiklah. Merapi, Semeru dan yang lainnya? Sudah atau belum?Oh, Belum.

Sebenarnya saya bukan untuk menjudge di sini. Saya hanya bertanya. Tidak salah, kan? Memang tujuan wisata orang berbeda-beda. Tidak hanya pantai nan elok dengan warna lautnya, namun gunung yang maha daya agungnya tidak kalah indah, kok. Bangga bukan menjadi orang Indonesia yang banyak tujuan wisatanya?

wsncyd lagi di Lawu (pos 4)
Di Jawa saja. Tidak usah menyeberang ke pulau tetangga, deh. Kita dapat paket komplit, bukan? Pergilah ke Ciamis atau Jogjakarta, kita bisa disuguhkan dengan pantai-pantai dengan panorama yang sangat indah. Tidak hanya pantai saja, di Jogjakarta juga terdapat wisata petualangan yang berupa gunung. Benar. Gunung Merapi. Bahkan disekitarnya ada gunung-gunung lain, seperti Merbabu dan Lawu. 

wsncyd dan kawannya lagi aksi di Pantai :)
Sedikit bercerita pengalaman dari teman-teman. Banyak sekali yang ingin mendaki (istilah naik gunung) karena melihat foto-foto pendakian, cerita dari teman, atau bahkan dari nonton film (?). Apapun itu, tidak masalah jika minat melakukan pendakian, meskipun dikatakan pemula. Saya juga, kok. Sekian banyak dari teman-teman, ada yang menyerah saat pendakian atau ada yang 'ketagihan' mendaki. Well, itu hanya kalian yang bisa menentukan. Menyerah kenapa? Pertama, karena gunung merupakan tujuan wisata petualangan yang memakan banyak stamina dan kedua adalah mendoktrin dirinya sendiri menjadi anak pantai. 

Saya juga cinta pantai, kok. Pantai memiliki kesan sendiri untuk 'ritme' hidup yang santai. Ingatkah dengan pernyataan yang entah dari mana sumbernya yaitu "nyantai kayak di pantai". Ya, demikianlah pantai. Biru langit dan laut memiliki energi positif bagi penikmatnya. Untuk persiapannya pun tidak ribet seperti melakukan pendakian.

Nah, maka dari itu. Saya memberi gambaran bagi siapa saja yang ingin merencanakan kegiatan liburannya untuk memilih pantai atau gunung.
Bagi anak gunung biasanya:
- Ada persiapapan fisik dan mental baik pemula ataupun yang sudah pengalaman.
- Peralatan pribadi dan supply makanan harus dapat diperkirakan hingga akhir pendakian.
- Membentuk tim dan berkelompok.
- Mematuhi aturan atau prinsip pecinta alam.
- Sopan dalam pendakian

Bagi anak pantai
- Tidak ada persiapan fisik atau mental kecuali yang fobia
- Makanan? Banyak warung
- Sendiri, berdua, atau berkelompok ke pantai tidak masalah.
- Prinsip pecinta alam tetap dong dijaga.
- Pantai semua santai, pakailah pakaian yang tepat, masa iya ke pantai pake jaket tebal dan mengenakan menutup badan.

Jadi, tergantung pula  seorang itu menggeluti hobby-nya. Biasanya paling dominan ya memang pantai. Tetapi, sayang dong kalau di Indonesia belum pernah naik gunung? Masa cuma Bromo dan T. Perahu, doang? Mungkin, ada satu hal lagi yang membuat kagum naik gunung, betapa kecilnya kita dan Maha Besarnya ciptaanNya. Oia, adalagi! Kalau Cewek-cewek pasti akan terkagum-kagum dengan para cowok-cowok yang membuatkan makanan, karena biasanya naluri cowok di gunung terlihat seperti pria. Meski makanannya aslinya tidak enak. Ya bagaimana lagi, namanya juga laper. Ingat juga, sampahnya juga diberesin lagi ya?

Pastinya, akan ada cerita yang dapat disampaikan ke manapun kita pergi, baik gunung ataupun pantai. Place to go before you die is mountain, I notice you who haven't to go there. Percuma, dong? Masa gunungnya dianggurin. Oke, tadi ambigu. Mari menjelajah dan berwisata ke manapun dan di manapun! Intinya begitu. 

Salam Lesatari :)