Indonesia itu satu, dan Pancasila itu dasarnya |
well...well..well....
Daripada udah kebablasan dengan aktivitas yang lain, mending saya lanjutin kelanjutan dari artikel sebelumnya.
Siapa sih yang gak percaya kalau acara kebudayaan itu bisa membuat orang-orang (re.Indonesia) itu kokoh untuk menjalin persatuan dan kesatuan, dalam artian adalah jika persatuan adalah sebuah proses untuk "menyatukan" perbedaan dan kesatuan adalah bentuk dari kokohnya perbedaan yang dijadikan satu, oke itu hanya dari arti menurut saya. Nah, kenapa saya menuliskan seperti ini? Karena, rasa persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia seakan-akan mulai luntur oleh isu yang beredar diluaran sana, apalagi kalau bukan 'Perbedaan'.
Oke, lanjut cerita pada rangkaian acara IECF 2011 pada hari ketiga, seperti biasa kami (lagi-lagi saya perkenalkan lagi personil yang hadir) berempat yaitu saya sendiri (si Jekk), Rahmanu, Dewi, dan Iwayan. Walau dihari ketiga ini merupakan gelaran terakhir, namun antusias kami dan para penikmat seni tentunya juga masih berkobar, karena tidak ingin menyia-nyiakan momen yang bisa dibilang jarang-jarang diadakan.
Untuk rangkaian acara di hari yang ketiga ini cukup dibilang spektakular, kenapa? karena dihari ketiga ini juga kami bisa melihat secara langsung kolaborasi dari beberapa tarian daerah asal Indonesia yang dijadikan satu yang berseting di bumi Kalimantan dan menggambarkan bahwa masih ada rasa toleransi diantara mereka (si seniman) meskipun mereka itu berbeda dan perbedaan itulah yang menguatkan mereka bahwa inilah Indonesia. Tak lepas dari itu, tarian-tarian dari daerah lainpun masih menonjolkan sisi seni dan keperkasaan seperti yang saat itu juga yang disajikan adalah dari daerah Lampung, KepRi (Kep. Riau), Riau, Sumatera Barat, DIY, bahkan seniman asal Spanyol pun menyajikan tariannya dengan enerjik.
Acara pun berakhir pada pukul 10.00 wib dengan diumumkannya pula pemenang dari acara IECF 2011 dan penobatan juara dimenangkan oleh Lampung. Di sini lah ada beberapa kalimat yang masih tertanam di kepala yang saat itu disampaikan oleh dewan pengamat (juri) bahwa " Seni tari dari berbagai daerah itu tidak bisa di lombakan, bahwa seni yang dipertunjukkan di sini (re. IECF 2011) adalah gerak, tata tari, dan kematangan tarian yang dibawakan sehingga menimbulkan rasa kecintaan kepada tarian itu sendiri dan membuat perbedaan itu menjadi satu yang tertampung di acara ini".
Inti dari kegiatan itu memang bukan untuk ajang unjuk kebolehan semata namun ajang untuk mempererat tali kesatuan yang mulai pudar di Indonesia ini. Entah bagaimana persepsi orang menilai dari rangkaian acara tersebut, namun sekarang mulai timbulan rasa dalam diri ada rasa yang memang kuat untuk cinta kepada kebudayaan kita sendiri, buka'mata' dengan paradigma yang luas jika kita ini heterogen, bukan satu suku, bukan satu agama, bukan satu kelompok, bukan satu golongan, dan bukan hanya kita, tapi kita itu satu yang memiliki banyak perbedaan. Oh, jika Tuhan saja menciptakan perbedaan di bumi seharusnya kita juga harus dapat menghargai perbedaan yang ada pada dalam khasanah budaya dan adat negeri tercinta Indonesia ini dong!!!!!!!