Senin, 05 Maret 2012

MIMPI

Siapa sih yang gak pernah mimpi? Mimpi terjadi ketika kita tidur yang biasanya disebut bunga tidur, namun ada juga ‘mimpi’ ketika tidak dipengaruhi alam bawah sadar. Nah, bedanya mimpi yang ketika kita tidur itu tanpa diduga-duga seperti apa yang akan terjadi nantinya. Seperti yang tadi saya alami.
            Ceritanya gini, saya yang sedang dalam pondokan dalam masa-masa penelitian yang mungkin dalam kestabilan emosi sedang menurun, tepat pukul 15.30 saya tertidur di atas kasur tanpa ada pikiran yang berarti. Eh, diberilah bunga tidur oleh sang Kuasa yaitu dalam setting-an berada dalam suatu kompetisi, entah apa kompetisinya, namun yang jelas kompetisi ini mirip dengan kompetisi-kompetisi perayaan 17-an. Disitu, saya berkompetisi dengan peserta yang lain dengan semangat yang berapi-api, capek sih tapi menang hadiah juga, diakhir kompetisi ini meski tenaga yang sudah dikeluarkan hampir habis, saya merasa senang dan menjadi juara. Tidak tahunya tiba-tiba saya terbangun dengan keadaan senyam-senyum sendiri. :D
            Begitulah mimpi yang membuat si pemimpinya merasakan senang, ada pula mimpi yang membuat si pemimpi ketakutan atau ketika ia bangun merasa was-was atau cemas. Etapi, katanya sih mimpi itu bisa kenyataan loh? Benar!! Mimpi, mimpi, dan mimpi adalah sebuah misteri yang terkadang kita inginkan dan juga kita tidak inginkan. Mimpi juga terkadang membuat logika menjadi tak berarti lagi, jadi kaya lagu Agnes, eh itu mah Cinta yang tak ada logika, hehe. Tapi benar loh, hanya perbandingannya kecil  mimpi yang terjadi dialam bawah sadar manusia, ya kalau situ punya kelebihan sih lain ceritanya kali ya…
            Sama halnya dengan mimpi yang tidak dipengaruhi alam bawah sadar. Mungkin banyak sekali manusia mengimpi-impikan jadi A, jadi B, sampai jadi-jadian pun digeluti, eh, kok terkesan kayak wanita jadi-jadian yak :D. Namun, ketika orang itu tidak mendapatkan impiannya, yang ada mereka hanya berangan-angan saja, karena rumus mimpi jadi kenyataan itu ialah, usaha, bekerja, dibagi dengan kualitas doa kepada Tuhan. Satu hal lagi, mungkin berdasarkan cerita mimpi saya diatas, saya analogikan, jika disetiap saya melakukan usaha tersebut (penelitian) pasti aka nada balasannya oleh Tuhan. Kira-kira seperti itulah. Selamat bermimpi :D

Cerita Pagi

“Mas, mas…makan dulu!?” seraya mbak Susi memanggilku, wanita paruh baya yang merupakan istri dari pak mandor.
“Oh, iya, mbak.” Sahutku.
Ah, pagi ini seperti biasanya tanpa hujan semalam, tanpa kenangan, dan tanpa alasan.
Ah, pagi ini lagi aku mendengar, ya masih mendengar kicauan burung, ruyukan ayam, dan lolongan anjing.
Ah, pagi ini matahari setia memberi kehangatan.
Ah, pagi ini rimbunanan kanopi pohon, semak belukar, menjadii teman mainku.
Ah, pagi ini aku kelu, kaku, dan mati kutu tak bisa menjumpai kamu.
Ah, pagi ini pasti akan datang lagi.
Keluhku dalam hati.

INTRO-PEKSI

Dear diri,
Entah siapa yang ditanya, namun Aku bilang dear diri
Entah siapa yang ditanya, namun Aku anggap dear diri
Entah siapa yang ditanya, namun Aku adalah dear diri
            Diri berubah, Aku percaya
            Diri bertanya, Aku ternganga
            Diri berkata, Aku terpana
            Diri bertingkah, Aku biasa
Tertanam benih, namun bukan biji
Terkandung makna, namun bukan nama
Ah, biarlah… Diri, Diri, Diri, tak ayal hanya Aku

Umumnya manusia yang senantiasa berubah, berubah dan berubah dari waktu ke waktu kea rah yang positif maupun negatif. Bahwa dalam makna Aku itu, ada makna bahwa Diri yang membawa semua sifat. Diri itu lebih bermakna keurusan hati, sifat, raga dan atau jiwa.
            Tertanda (27 February 2012)