Semoga postingan saya kali ini dapat memberi manfaat untuk yang membacanya, ya semoga tetap ada yang membacanya.
Bosan nggak kalau ceritain gue cari-cari kerja terus? Bosen kali, ya.
Seenggaknya setelah lepas dari perusahaan satu, daftar ke perusahaan lainnya ada manfaatnya bagi gue. Mungkin yang insya Alloh dibawa sampai akhir hidup gue. Gue lebih mengenal kata pasrah, ikhlas dan istiqomah.
"Banyak juga, ya?"
Eits, mungkin satu yang tetap digaris bawahi, gue masih belajar juga, mungkin kalau penerapannya ternyata pas di jalan membuat gue kehilangan 'arah' harap dapat bisa langsung menegurnya.
Yuk, kita belajar...
Oh iya, tadi gue udah bilang, gue daftar ke perusahaan satu ke perusahaan lainnya artinya gue masih nganggur, ya. Terlepas dari cerita yang pernah gue posting sebelumnya di blog ini. Terakhir gue barusan gagal tes CPNS 2017 periode gelombang kedua.
Fase sebelum tes CPNS 2017, begini...
Siapa yang nggak ngelak kalau setiap kali elo jalanin serangkaian tes kerja, dari perusahaan satu ke yang lainnya elo gagal terus? Galau dong? Sedih, kan. Kecewa, pasti nggak? Sama orang tua apalagi. Efeknya domino pula ketika umur elo juga mendekati umur kepala 3.
Sebagian pasti ngejawab iya, kali ya? (Survey ngasal)
Perubahan mental juga bakal nampak sih, jadi mulai menutup diri, sensitif, malu dan sifat yang bikin kita anti social (bukan: social social club, ya?) terlebih, kalau kita 'kosong' imannya, ngeri yang ada kalau kayak begini. Mudah-mudahan kita diberi lindunganNya dan diberi ketabahan, ya.
Kalau gue begini ceritanya...
Beruntung keluarga gue merupakan keluarga yang cukup taat untuk beribadah. Insya Alloh, mudah-mudahan tetap istiqomah dan terus naik kualitasnya. Berawal dari nyokap yang cerewet kalau gue suka nunda waktu sholat, sukanya tidur-tiduran sambil mainan handphone, ya mungkin dia risih liat anaknya gak produktif, gak beribadah dan sebagainya. Tapi, kalaupun kita bekerja liat orang muda nganggur yang gak ada kerjaannya pasti bakal risih juga, kan?
Lyfe goes on...
Gue gak berharap banyak juga saat setiap kali menerima panggilan kerja, skeptis duluan yang ada, kenapa? Gue dah tau jawabannya apa, iya. Gak diterima, kok. Maka dari itu, daripada gue nggak ngapa-ngapain selama nganggur, kenapa nggak naikin kualitas iman aja? Dari sinilah gue mulai 'berbenah'.
Apa yang didapat?
Gue belajar ikhlas, insya Alloh. Disaat keadaan yang memaksa kita terus-terusan dibayangin rasa kecewa dan gagal, di situlah gue menemukannya. Kok bisa secepat itu nemunya? Kan belajar, gue juga buka dan baca Al-Quran beserta terjemahannya. Baca-baca literasi dari sumber yang insya Alloh jelas sanadnya. Beneran hati gue mulai tenang, adem dan bawaannya plong aja.
Sayangnya, gue belum pernah datang ke majelis ilmu. Semoga ada yang ngajakin, ya? Atau dapat inisiatif datang sendiri dengan ringan melangkahkan kaki ini. Aamiin...
Fase ikhlas ini masih berlanjut ya sobat, semoga gue terus bisa membagikan cerita selanjutnya.
Gue tunda dulu, ya... karena sudah malam, dan mari kita istirahatkan sejenak.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh