Kamis, 06 September 2012

Rindu akan galak tawa sahabatku kelak

Malam, Kotak Bintang dan secangkir kopi untuk menemaniku malam ini. Perlahan saya akan memasuki masa-masa hening dan evaluasi diri kepada sang pencipta, seperti biasa menjalani hari-hari untuk ingat kepadaNya. 

Kotak Bintangku sekarang sedang dalam keadaan yang boleh dibilang keheningan-rasa-asa, seperti biasa saya keluar sekedar untuk makan malam dan bercengkrama dengan sahabat-sahabat yang bukan lain adalah Iis, Cungil, Eriana, Riza dan adiknya, serta Dian. kali ini bisa dibilang keberuntungan saya dan yang lainnya, dalam rangka traktiran kesuksesan atau bahasa gaulnya slametan Iis yang sudah dinobatkan menjadi wisudawan dari UGM dan memperoleh gelar sarjana. Apa sih yang gak enak kalau dari kata traktiran?hehe...Seneng saya melihat sahabat sendiri sukses dalam sebuah perjalanan sukses di akademik, mereka adalah orang yang siap untuk menuju 'perjalanan' sesungguhnya, termasuk saya yang sedang berusaha mewujudkannya.

Seperti biasanya, ketika pertemanan yang sudah erat terjalin, obrolan-obrolan yang ngalor-ngidul gak jelas yang dilontarkan oleh sahabat-sahabatku ini, terkadang timbul rasa senang, nyebelin, dan mungkin yang paling jelas itu kalau udah ngobrolin pacar alias jodoh, maklum, beberapa dari kami termasuk saya berstatus jomblo gak pake ngenes.hehe...

Celotehan dan gelak tawa para sahabat ini yang membuat hidup di Jogja makin hangat, bahkan kami pun menjalin ini karena senasib dan sepenanggungan di kota bernama Jogja dan dari satu sekolah, eh tapi eriana dan Riza gak satu sekolah ding, ya pokoknya kami menemukan arti bisa-dibilang-sahabat di sini. Berbagi dan saling menginspirasi.

Namun, ada yang membuat saya semakin dirundung kesedihan, bukan...bukan karena saya sedih atas kesuksesan Iis, tapi, selama saya bersama mereka, rasa kebersamaan bersama mereka pasti akan menuai kerinduan, ya...kerinduan akan sosok mereka di kemudian hari. Entah celetukan dan tawa Iis yang membuat keceriaan atau rasa ingin mengejek dan cara dia melipat mulut kala cemberutnya, atau si Eriana yang bersosok ala ala ustadz dengan syiar agama, satu-dua sama Iis sih kalau cemberut, tapi karena perawakan Eriana yang sedikit gemuk jadi seperti bantal dan kadang berceloteh yang tidak lucu alias jayus. Senyum kecut Desti eh Cungil pun nampak ketika dia dipojokkan dan kadang sering sibuk dengan dua buah Smartphone-nya yang entah-dia-berhubungan-dengan-siapa atau bahkan ketika kesalnya kalau sudah dipojokan menggebrak meja kalau sudah terus-menerus di ceng-cengin. Ah, kenangan hangat ini pasti tak akan terlupa.

Inilah yang saya takuti ketika saya harus berpisah, saya tahu pepatah "Ada pertemuan pasti ada perpisahan" yang benar-benar akan terjadi, disaat mengetahui siapa diri kita sebenarnya dan sosok merekalah yang mungkin paham akan keadaan kita seperti apa. Memperhatikan sosok seorang sahabat ketika di penghujung pencapaian suksesnya merupakan senyum bahagia yang bisa dirasa dan dibagi tanpa terkecuali dan perpisahan yang akan selalu dikenang disaat-saat seperti inilah terkadang sulit untuk ditemui kembali pada seseorang. Semoga kesuksesan tercapai pada diri saya dan sahabat-sahabatku. 

Eh, maukah kamu membaca atau mendengar penggalan lagu ini :


Kawan dengarlah

Yang akan aku katakan
Tentang dirimu
Setelah selama ini
Ternyata badanmu (untuk Eriana)
Akan selalu gemuk
Eh, Kamu kaya gorila

Cobalah kamu ngaca
Itu muka kemerahan (untuk Agung)
Dari pada gigi lu
Kayak kelinci
Yang ini udah galau (untuk cungil)
Suka ngambekan
Kau idung kutilan (Untuk Iis)
Tapi ku tak perduli
Kau selalu di hati

Kamu sangat berarti
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti
Kita t'lah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini

Ketika kesepian menyerang diriku
Gak enak badan resah tak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temanku

Don't you worry just be happy
Temanmu di sini


(Project Pop)
atau

"Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali

Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah

Kar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua"


(SO7)

PS
Maaf karakter lagu Project Pop saya ubah berdasar perhatian yang saya liat pada kalian. hehe...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

feedback-nya, please.