Sampai juga di mana saya mengakhiri masa-masa yang cukup melelahkan dan hampir meninggalkan dunia penulisan di sini (baca. blog). Setelah satu tahun lebih perjuangan mengerjakan tugas akhir demi status menyandang Sarjana Pertanian akhirnya bisa menyambangi lagi kreasi tampa batas dunia per-blog-an, meski blog hanya tulisan remeh.
Ternyata untuk menyandang gelar di suatu perguruan tinggi negeri tidak mudah, penuh perjuangan keras dan fokus yang ekstra, ini bisa disebut juga pembelajaran di kemudian hari. Saya akan memaparkan pengalaman diri bagaimana perjuangannya ini. Hanya catatan yang mungkin dapat dikenang kelak.
APRIL 2011
Akhirnya, di tahun tersebut saya bisa mencantumkan kata "skripsi" pada KRS (Kartu Rancangan Studi) yang pertama dan akan menjadi laporan akhir selama mahasiswa. Hal pertama yang membuat saya bingung adalah "apa penelitiannya?", "penelitian saya tentang apa?", "siapa dosennya nanti?". Dasar pertanyaan yang harus dijawab.
Sebut saja Pandu Risyanto yang menyarankan saya untuk bertemu Prof. Dr. Ir. Bambang Hendro S, SU. karena beliau memiliki berbagai macam proyek untuk para mahasiswa yang akan menjalankan tugas akhir. Bersama teman yang bernama Fahlian Johansyah, kami menemuinya. Awalnya masih diberi pilihan untuk penelitian X, Y, atau Z. Namun, beberapa hari intensitas bertemunya meningkat, tetiba beliau menelpon ponsel saya untuk bertemu dan penawaran penelitian bersama pihak dari Perhutani, inilah penelitian yang akan membawaku sampai saat ini. Ibu Corryanti sebagai pihak Perhutani inilah yang telah memberikan saya kesempatan.
JANUARI - MARET 2012
Cukup lama bukan? cukup bersabarkan saya? rentang pengajuan proposal penelitian dan pelaksanaan penelitian yang hampir masuk satu tahun ini. Pertanyaan di kepala mungkin terlintas "Memang penelitiannya tentang apa?" Menurutku itu pertanyaan bagus. Saya mengambil penelitian yang bertema tentang erosi. Pertanyaan kedua muncul "Kenapa harus menunggu hingga Januari 2012?". Bukan salah saya pastinya yang mengira saya malas memulai penelitian ini, sebabnya adalah curah hujan. Ya, curah hujan adalah faktor yang menyebabkan erosi ini terjadi, karena penelitian ini di lapangan, sehingga, saya harus bersabar menunggu musim hujan, terlebih daerah penelitianku memiliki intensitas hujan yang rendah. Di situlah kesabaranku mulai diuji.
Bersama Fahlian Johansyah, kami sering pulang-pergi ke Blora dari Jogjakarta. Bertempat tinggal di kawasan hutan milik Perhutani. Selama penelitian ini berjalan, saya memliki dosen pembimbing yaitu Ir. Suci Handayani, MP dan Ir. Anjal Anie Asmara M.Si. Beliau-beliau tersebut yang selalu dijadikan tempat berdiskusi. Terlebih Ir. Suci Handayani MP adalah seorang yang paham di bidang ini.
APRIL 2012
Seperti biasanya para mahasiswa di jurusan ini harus melalui tahapan ini pasca penelitiannya. Benar, analisis laboratorium. Dengan membawa sejumlah sampel dan segala reagen kimia. Cukup mengasyikan seperti sedang eksperimen ala profesor.
MEI-AGUSTUS 2012
Sebenarnya ini adalah 'badai' dalam mempengaruhi kefokusan saya menjalani penelitian, tetapi saya menyebutnya 'hadiah', ironi bukan?. Masih sempat untuk pergi berlibur dengan draft skripsi yang belum 'matang'. Bahkan, selama Mei tersebut saya pergi ke luar negeri. hehe....Juli pun saya mendaki Rinjani, hehe...
Agustus yang pada saat itu saya dijanjikan lulus oleh dosen pembimbing saya, pada kenyataannya, tidak bisa terkejar. Namun, teman penelitian yang telah saya sebutkan di atas, lulus dan diwisuda bulan Agustus. Saya kaget dan heran. Saya hanya bisa berfikir positif saja, karena sepertnya saya masih banyak kekurangan data dan menggali informasi tentang isi penelitiannya. Dosen pembimbing dualah yang memberikan petuah dan sarannya. Saya bahkan tak terlintas ternyata sifat dan karakteristik tanah penelitian begitu 'istimewa'.
SEPTEMBER-DESEMBER 2012
Sambil menyelam minum air, meski terus berjuang demi menyandang gelar, saya tetap bisa menyalurkan hobi untuk travelling atau tepatnya hiking ke Gunung Lawu. Saya tidak ingin mengambil resiko berpergian yang terlau jauh. Skripsi saya pun masih bisa terpantau.
Di akhir-akhir tahun meski godaan muncul, namun ilmu fokuslah yang membuatku dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Desember, bulan tersebut yang memberikan hari-hari tampak cepat berlalu. Desember jugalah yang membuat saya memberanikan diri berkomunikasi yang baik dengan dosen pembimbing, "sudah siapkah tugas akhir saya diujikan?". Akhirnya dosen berkata YA!
JANUARI 2013
Tahun yang baik untuk memulai hari yang baik pula. Di tanggal 4 Januari, saya diberi kesempatan untuk mengadakan seminar hasil penelitian. Di seminar hasilku pun, syukur aku ucapkan berjalan lancar, tidak ada sama sekali dosen pembimbingku yang 'membantai'. Seusai semhas, demikian saya menyebutnya, saya ditawari tanggal untuk sidang, pada saat itu tanggalnya adalah 10 Januari 2013 atau 6 hari setelah semhas.
seminar hasil saya (hanya ada ini) |
Dag-dig-dug rasanya di awal tahun, rasa senang, terharu, kesal, takut, dan bangga semua bercampur aduk. Saya sendiripun sulit untuk mengekspresikan bagaimana rasanya. Tanggal 10 Januari pun tiba, akhirnya saya mengenakan kemeja putih bercelana kain panjang hitam dan bersepatu pantofel. Layaknya seorang mahasiswa baru yang akan diospek atau seorang pekerja kantoran yang bekerja dibalik layar komputernya. Sungguh tidak cocok kostum yang saya kenakan pada saat itu.
Dua jam di ruang sidang bersama dua dosen pembimbing dan satu dosen penguji yang bernama Prof. Dr. Ir. Soepriyanto Notohadisuwarno, M.Sc yang kebetulan juga beliau adalah dosen pembimbing akademik selama di bangku kuliah. Buyar dan carut marut adalah hal yang biasa pada saat pendadaran, begitupun saya. Namun, pada akhirnya saya bisa dinyatakan lulus dengan syarat merevisi skripsi sebelum yudisium.
Akhirnya, perjuangan yang melelahkan telah usai, rasa bahagia bercampur takut yang kini menghantui saya. Bahagia bisa diwisuda pada bulan Februari 2013 ini, takut karena ini adalah awal dari permulaan yang sesungguhnya. Saya teringat perkataan Prof. Bambang "Karena pada saat inilah saudara (peserta yudisium) akan diangkat derajadnya oleh Tuhan setelah melalui tahap ujian, namun tetaplah terus belajar di mana saudara akan berjuang" . Kalimat yang penuh makna, membuat hatiku mengharu biru. Inilah saya yang akan memulai kehidupan yang sebenarnya, inilah saya yang ingin terus belajar, inilah saya yang akan bekerja dan belajar demi Allah Aza'wajalla.
Tulisan ini aku persembahkan sesungguhnya untuk orang tua, sahabat, teman dan para pembaca. Semoga dapat mengambil hikmahnya meski banyak kekurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
feedback-nya, please.