Rabu, 03 September 2014

Cerita pagi buta: Gagal Tes Kerja itu memang NYZK!

Balik lagi, gue masih terjaga di malam hari dan isi kepala yang ingin gue tumpahkan ke sini. Sudah jarang lagi gue menjadi manusia malam.

Manusia malam dan menjadi job seeker soalnya. Kalau gak menjadi manusia malam, brarti gue lagi sibuk nyari gawe. Begitupun sebaliknya. Hampir memasuki fase yang galau akut gue, kegagalan demi kegagalan yang gue dapet akhir-akhir ini.

Sebelumnya, kegagalan gue pada perusahaan BUMN di industri perkebunan tebu bernama RNI. Sebenarnya perjalanan menuju tes RNI ini yg sudah melepas panggilan dari PT Pusri dan Bank BNI disaat bersamaan. Soalnya, tesnya pun berlokasi di Surabaya dan saat itu gue udah menuju ke sana. Tahapan tesnya RNI yang pertama gue alhamdulillah lolos, langsung menuju tes wawancara. Pernah denger, kalau si interviewer enjoy dengan kita saat wawancara, sudah dipastikan kita lolos. Pengumuman datang hampir 1 bulan, karena gue optimis bakal lolos, gue mulai belajar lagi materi-materi tentang pertanian dari 4 komoditi, the, tebu, sawit dan karet. Sayang, ekspektasi gue yang berlebihan membuat gue gagal dan kecewa. Mungkin belum rejeki, susah kalau memang belum rejekinya. Gue tetep istikomah aja ke Alloh.

Berikutnya,

Alhamdulillah, ada rekrutmen BUMN lagi bernama PT Pusri. Pesenlah tiket ke Jakarta, kebetulan rekrutmen umum, jadi bukan di kampus gue, UGM. Hari Minggu, gue bareng temen-temen alumni ilmu tanah UGM bertemu untuk mengikuti tes, rangkaian tesnya panjang ini perusahaan, tapi pengumuman hasilnya cepet. Dari tes pertama yang gue jalani bernama tes aptittude, gue lolos. Sayangnya, temen gue dari UGM beberapa di antaranya gagal dan pulang, sampai menyisakan hanya 3 alumninya saja. Gue, adek tingkat gue angkatan 2008 dan 2009. Berlanjut ke tahap tes TPA. Malam sebelumnya, gue belajar karena emang gue niat banget masuk perusahaan pupuk. Buka-bukalah buku biologi dasar semasa kuliah. Matematika juga sempet gue pelajari untuk mengingat rumua turunan dan integral, karena TPA itu kepanjangan Tes Potensi Akademik. Dari kasus sebelumnya dari temen-temen gue, soal yang bakal keluar adalah soal pengetahuan dasar sesuai dengan jurusan eksak dan non eksak.

Apa yang terjadi. Gagal! Kok bisa? Gue selalu tertipu dengan 'katanya' dsn forum dari internet. Bodohnya, gue kelewat rajin juga belajarnya. Siapa yang gak kecewa berat? Soalnya pun tidak ada sangkut pautnya dengan akademik yang kita pelajari di bangku kuliah. Malah bertipe psikotes dengan variasi yang sangat komplek. Apalagi matematikanya, gue lupa semua tuh materi deret, muncullah jumlah deret dari suku ke-blabla dan suku ke-blabla. Ada pula yang lebih absurd lagi, menghitung suku ke-x dari desimal bilangan 3.14xxx gitu deh. Matilah gue! Ini mungkin yang namanya belum berjodoh, sekuat apapun usahanya kalau belum dikatakan 'ya' oleh Alloh tidak akan terjadi.

Kali inipun gue makin kelabakan cari kerja, kenapa? Kalau bokap gue per tanggal 1 September 2014 kemarin udah pensiun, dan gue baru tahu malem sebelumnya coba? Gue shocked berat. Apalah gue keluyuran cari kerja sana sini tapi belum ada yang nyantol. Entah sekarang yang gue lakuin nyari kerja apapun, paham sik kalau Alloh sudah menggariskan takdir seseorang meskipun gue masih berusaha nyari. Sebelumnya gue juga nolak keberangkatan kerja di perusahaan milik PMA Malaysia.

Ada yang bilang rejeki nggak ke mana, tapi gue tetep mau ke mana-mana, sik. Gimana?

*
Gue nulis ini sebelumnya agak sedih, makin ke akhir kok nggak sama sekali? Oh, gue meski job seeker ada kegiatan yang bisa gue banggain *tetep* lho kayak komunitas gue @NontonCRB sama @CirebonBerkebun \o/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

feedback-nya, please.