Kamis, 20 Desember 2012

[REVIEW] Life Of Pi

Minggu malam senin tepatnya saya membuka twitter, di situ salah satu penulis yang saya follow sebut saja @aMrazing membahas tentang film yang telah dia tonton, bukan hanya dia saja, tetapi teman-temannya juga meributkan tentang film ini.
Saya yang merasa cupu dan gak tau apa-apa, kok tiba-tiba tertarik untuk menontonnya, TANPA tahu lihat sinopsis atau review film-nya. Maklum, saya gak terlalu banyak menghabiskan waktu dengan menonton film atau pergi ke bioskop. Saya adalah hanya tau film-film yang bagus aja, ya sebut saja film superhero gitu, meski gak semua hapal  dan ditonton, sih. pfffft.
Well, balik ke review film ini (baca judul). Masih bertanya-tanya, ini tuh film apa? kok sampe happening gitu, akhirnya, saya memutuskan *bukan tali persaudaraan* untuk menonton pada hari senin pagi.
Berangkatlah ke studio XXI Empire, meski takjub ternyata diputer dalam format 3D (yah, berkurang jatah makan saya *pukpuk dompet*). Di situ saya ditonton bersama 3 orang teman. Pertanyaan yang muncul adalah, saya sendiri bingung ini film apa, eh malah ditanya sama teman, film tentang apa? saya bingung juga jawabnya.
-----------------------------------------batas basa basi busuk---------------------------------------------
Poster (credit by google picture)
Film ini denger-denger adalah diangkat dari novel yang berjudul sama Life Of Pi dengan penulis Yann Martel (setelah googling :p) dengan durasi 127 menit, diperankan oleh aktor berdarah India bernama Suraj Sarma (Pi muda) dan Irfan Khan (Pi dewasa) disutradarai oleh Ang Lee. Kalau belum tahu siapa itu Ang Lee, dia pernah menyutradarai film Brokeback Mountain (2005).
Film ini berkisah tentang kehidupan Pi yang bernama lengkap Piscine Molitor Patel yang tinggal bersama keluarganya yang memiliki kebun binatang di India yang merupakan milik dari Santosh Patel (Adill Hussain) yang bukan lain adalah ayah Pi dan Ibunya Pi merupakan seorang ahli Botani bernama Gita Patel (Tabu). Pi merupakan anak bungsu dari kakak yang bernama Ravi Patel. Di keluarganya Pi merupakan seorang penganut agama Hindu, namun ayahnya adalah seorang Atheist. 
Menurut saya ini adalah film yang benar-benar paket komplit, visualisasi, petualangan, drama, dan hakikat dari film ini sendiri bisa dinikmati. Bukan karena saya menonton karena formatnya 3D, jadi saya menilai film ini bagus, coba dan rasakan sendiri bagaimana imajinasi film ini membawa kita ke jagad raya yang penuh dengan cahaya.
Well, pada masa mudanya, Pi selalu dicemooh oleh kawan-kawannya, karena memiliki nama Piscine karena dikait-kaitkan dengan pembuangan air kencing. Namun, Pi tak tinggal diam untuk membuktikan dan menghentikan ejekan dari teman-temannya. Diambilah nama Pi dengan membuktikan dari bilangan irasional dalam matematika yang disebut "Pi" juga. Saya sempat terkejut dan wow banget, dia hapal berapa angka-angka dalam bilangannya itu.
Sebenarnya tidak hanya di sini, Pi juga memiliki hasrat dengan pencarian Tuhannya, meski Pi hidup berasal dari keluarga Hindu. Pi mencari arti Tuhan dari beberapa agama yaitu Khatolik dan Islam. Bukan, bukan untuk membanding-bandingkan, karena Pi percaya karena keberadaan Tuhan itu sendiri. Pandangan ini memunculkan pada keimanan kita.
Konflik terjadi ketika ayah Pi berencana untuk pindah ke Kanada dan menjual binatangnya. Semua keluarganya pindah dan menggunakan kapal laut dari India dan membawa binatang-binatangnya. Saat berada pada peraiaran Pasifik yang ganas, terjadilah badai, sayang sekali hanya Pi yang selamat dari amukan badai di laut di atas kapal sekoci bersama hewan-hewan yang tersisa dan di antaranya adalah Richard Parker alias Harimau Bangli. 
Dalam keadaan seperti ini keimanan Pi diuji, berada di atas kapal selama 227 hari dengan bekal makanan yang seadaanya dan seekor harimau. Saya teringat, ketika Pi harus menghadapi seekor harimau yang ganas, bahwa "harimau tidak bisa menjadi teman, namun bisa dilatih". Selain itu, petualangan terdampar di tengah laut ini membawa kesan sendiri bagi saya, visualisasi yang begitu indah, petualangan yang penuh ujian dan godaan, oia, meski Pi telah dibaptis menjadi Khatolik, namun Pi tetap vegan dan masih percaya dewa-dewa Hindu. 
Di sinilah saya belajar, seberapa tangguhkah iman seseorang apabila diuji dalam kondisi yang seperti itu, apa harus menyalahkan Tuhan atau tetap percaya akan keberadaan Tuhan untuk tetap minta pertolonganNya. Terdengar tidak masuk akal juga apabila kita benar-benar seperti itu, namun di akhir cerita film ini ada dua cerita Pi yang dijabarkan, namun dari sudut pandang saya, ini membawa pesan bahwa hidup ini terkadang tidak masuk akal dengan percaya akan adanya Tuhan namun berkesan daripada tidak percaya akan adanya Tuhan.
Most recommended I ever watched and I beg you to watch it. Kamu gak akan nyesel untuk menontonnya, terlebih lagi apabila posisi kita yang berada dalam ombang-ambing karena terkesan selalu mengagungkan logika dan mulai goyah keimanannya. Percaya Tuhan itu ada. 
Meski saya hanya penikmat film dan bukan pengkritik, saya juga menikmati ceritanya dan pesan yang bisa saya ambil. Saya memberi rating pada film ini sebesar: 4 dari 5.

Minggu, 16 Desember 2012

MENAKLUKAN ANJANI DALAM DERU BADAI DI BUMI PERTIWI


Kalau bicara soal Indonesia, seraya otak yang bekerja dalam pikiran adalah sebuah bangsa yang besar, mereka dan tak kalah penting juga bahwa Indonesia itu indah. Keindahannya bisa kita lihat dari gugusan kepulauan yang nampak elok, dari Sabang hingga Merauke. Tak hanya itu Indonesia terkenal juga akan budaya dan keanekaragaman sukunya. Bagiku, tanah air ini cantik sekali, termasuk keindahan alamnya seperti laut, pantai dan gunung. Eits, Mendengar kata gunung ingatanku membawa ke beberapa bulan belakangan ini.
“Akhirnya, para penikmat pemandangan alam tapi bukan pecinta alam siap mendaki gunung tertinggi kedua di Indonesia” Seru Wayan setibanya di pulau Lombok “lihat, itu Rinjani, kan? Soalnya gunung ini hampir 2/3-nya dari pulau Lombok” lanjutnya sembari menunjuk arah gunungnya saat dalam mobil.
apalah ini/ :))
Gunung Rinjani? Tertinggi kedua di Indonesia? Pemula? Itulah kami, karena keantusiasannya dengan alam ini, kami relakan jatah beberapa hari liburan untuk berpetualang. Dengan bangganya keenam anak manusia yang jauh-jauh menyebrang lautan dari Jogjakarta untuk menemui si cantik Rinjani dengan tegap menjulang dengan ketinggian 3726 mdpl di pulau tersebut. Bersama 3 orang sahabat lain dari Lombok maka petualangan pun dimulai.
“Nu, nanti jalannya santai aja, ya?aku takut gak kuat” pinta Cungil padaku.
“Oke, santai” jawabku singkat.
“Dengar-dengar dari temanku, jalur Sembalun ini adalah jalur yang paling ‘manusiawi’ loh” lanjutnya.
“Ya syukur, deh” kataku sambil menunggu waktu di RTC Sembalun dan mendaftar ke pos tersebut sebagai pendaki resmi.
Lima belas menit perjalanan kamipun dimulai dan masih semangat sampai beberapa jam kemudian, kami melihat keindahan alam khas pegunungan. Benar. Padang savanna yang mulai menguning, bak permadani yang sangat luas, keindahan Tuhan yang telah  diberikan bagi Indonesia. Mengingat pada bulan pendakian tersebut adalah musim kemarau. Bayanganku tertuju saat beberapa literatur yang menjelaskan pada ilmu geografi tentang vegetasi endemik daerah pegunungan. Oh iya, karena Indonesia adalah suatu wilayah ring of fire tak heran jika banyak dijumpai berbagai gunung-gunung berapi di wialayah ini.
Gunung-gunung berapi ini menarit banyak minat bagi para kalangan tertentu tak terkecuali para ilmuwan yang mendalami ilmu vulkanologi dan para pelancong baik domestik dan mancanegara. Sejarah duniapun mencatat pada kejadian alam saat gunung Krakatau meletus yang membuat seluruh penjuru dunia tertutup kabut gelap selama beberapa hari dan memunculkan anak gunung Krakatau. Sama halnya dengan Krakatau, gunung Rinjanipun pernah erupsi dan sisa-sisanya memunculkan keistimewaan yang lain, yaitu gunung Si Jari dan danau Sagara Anakan yang mengelilinginya dan berwarna hijau toska. Cantik!
“Ayo, kita siap mendaki lagi, sudah diisi, kan, perutnya?”  Semangat bang Udin pada kami berenam dan dia adalah pendaki yang berpengalaman di Rinjani setelah bermalam di pos pertama karena kami telah membunuh waktu.
Meskipun aku bukan seorang mahasiswa pecinta alam, namun prinsip-prinsip pendakian tetap dijaga, yang berisi:
Jangan mengambil apapun, kecuali gambar. Jangan meninggalkan apapun, kecuali jejak. Jangan membunuh apapun, kecuali waktu
 “Semangka! Semangat Kakak!” Seru Mbak Ika yang menyemangati kami terus menerus saat beberapa di antara kami mulai kecapekan.
“Semangka!!” Dengan lantang Eriana, Ari dan Aku menjawab.
Pukul 6 sore kamipun memasuki area perkemahan di Plawangan yang letaknya sudah tidak jauh dari puncak Rinjani. Udara dingin pun mulai menusuk seluruh badan, semua dari kami sudah membalut badannya dengan jaket yang tebal, menutupi seluruhnya agar tetap terjaga kehangatan.
“Waw!” Takjub mbak Ika.
“Eh, Poto-poto dulu sini?!” Pintaku
Beberarapa di antara kami ada yang mengabadikannya lewat kameranya dan Ari menelpon keluarganya dan memberi kabar pada mereka bahwa keberadaannya. Setelahnya, kami menuju tempat kamp.
Sembari memasang tenda dan mencari sumber air, aku melihat-lihat sekitar kamp ternyata bukan hanya dari Indonesia saja yang datang ke sini, namun banyak di antara mereka adalah turis asing. Merekapun tidak sabar untuk mendaki ke puncak Anjani dengan semangat.
“Nanti, kita muncak jam 2 pagi, jadi, setelah kalian makan, tidurlah” saran bang Fuad.
“Oia, nanti jangan lupa bawa air minum juga” tambah bang Udin “Cungil, nanti mau ikut muncak, enggak?”
“hm..enggak, deh, bang!” sahutnya.
Kebetulan, saat awal perjalanan, Cungil-lah yang sedikit berubah fikiran.
Sembari menikmati malam di dekat tenda, aku, Wayan, dan Cungil melihat ke angkasa. Semesta yang sulit didapat ketika kita berada di tengah kota. Menebak rasi bintang-bintang angkasa, hamparan luas bagai perhiasan yang mengkilap. Selain itu, kelap-kelip lampu dari pemukiman penduduk daerah kaki pegunungan Rinjani yang tak kalah cantik, membuat suasana yang nyaman. Setelahnya kami pun pergi tidur ke tenda.
“Bangun, bangun! Sudah jam 2, jadi mau pada muncak, gak?” Suara tenda sebelah membangunkan aku.
“Sudah siap?” Tanya bang Udin pada kami yang akan muncak.
“Sudah!” kami menjawab dengan menggigil kedinginan.
“Semangka!” Seru bang Udin.
“…” tak ada satupun dari kami menjawabnya.
Perjalanan menuju puncak Anjani pada pukul 2 adalah perjalanan yang sangat gelap dan hanya lampu senter yang menerangi kami. Beberapa pendaki yang lain pun siap menuju medan pertempuran.
Saat mendaki, pikiranpun melayang, mengingat kasur, guling dan kamarku di Jogja. Ada sedikit penyesalan pada waktu itu. Namun, karena tekad yang kuat, zona nyaman aku tinggalkan.
Dalam menuju Anjani bersama-sama pendaki yang lain, perjalanan lebih berat dari medan sebelumnya. Jalannya berpasir, licin, dan butuh tenaga yang lebih untuk terus mempertahankan posisi. Karena, semakin besar melangkah, kaki kita akan merosot kembali karena kerikil-kerikil dari sisa erupsi. Beberapa menit kami sempat beristirahat untuk sekedar minum air atau menguyah coklat choky-choky  untuk menambah stamina.
w/ mbak Ika 

Pernah aku mendengar, “Belum ke Lombok, kalau belum pernah mendaki gunung Rinjani”. Tentunya karena selain Lombok memiliki pantai-pantai yang cantik seperti Kuta, Tanjung Aan, Gili Trawangan dll. namun, lihatlah, Rinjani menyapa saat memasuki Lombok dengan tinggi menjulang. Kini, kurasakan butuh peluh dan keringat untuk mencapainya.
Waktu pun tak terasa sudah mulai memasuki pukul 4 pagi, aku dan teman-teman yang lain masih berjuang demi sang Anjani dalam menyapa terbitnya sang Surya. Meski perjalanan kami ke sana belum ada setengahnya. Aku terus berusaha. Aku capek. Aku Istirahat. Begitulah kira-kira adanya.
Setelah beristirahat beberapa menit karena tenaga yang terkuras. Temanku Ari ternyata lebih dulu di depan beserta bang Fuad yang membawa persediaan air. Disaat beberapa temanku mulai kehausan, sudah tidak berbuat apa-apa lagi terkecuali cepat menyusul yang ada di depan kami.
Entah mengapa setelah beberapa meter menuju puncak, medan terus miring dengan beberapa pemandangan batu-batu besar. Aku tak peduli, yang terpenting terus berjalan. Terus melangkahkan kaki, meski tenggorokan sudah kering dan tenaga mulai menunjukkan indikator ‘siaga’.
Jemari tanganku mulai terasa membeku, tak bisa bergerak sama sekali karena dinginnya suhu puncak. Aku berinisiatif saling menggemgam tangan mbak Ika, untuk menurunkan suhu dingin. Angin mulai berhembus kencang. Aku, Eriana, dan mbak Ika melindungi diri di batu sangat besar, menghalau datangnya angin.
Kami bertiga sudah tidak bisa bergerak, terus berlindung di batu besar dengan tenaga yang menurun. Seakan-akan angin terus menusuk dinding pertahananku. Dingin. Sangat dingin. Namun, saat angin berhembus kencang, aku mulai merasakan datangnya kehangatan. Ya. Kehangatan dari munculnya sang Surya. Masih terselimut awan, sinarnya seakan membawa kerinduan yang tersalurkan. Akhirnya, terbitlah sang Surya. Namun, pada saat kami bertiga akan terus menuju puncak, beberapa orang turun seraya berteriak, “ada badai, turun!”. Akupun terkejut dan ternganga. Beberapa orang pun yang telah dan akan menuju puncak turun.
Bergaya ala-ala jalur pulang Plawangan-Senaru
Ternyata, untuk menaklukan sang Anjani memang sulit, entah manusia super seperti apa yang bisa menaklukan dia. Mungkin, memiliki tenaga yang kuat saja belum tentu dapat ditaklukan. Apakah sang Anjani marah pada saat itu? Sehingga mendatangkan badai? Entahlah, menurutku ini adalah sebuah pengalaman berharga dan berkesan dalam pendakian menaklukan Anjani. Bukanlah kesombongan atau kebanggaan apabila telah menaklukan puncak, namun, pelajaran berharga yang didapat, agar apabila kelak telah meraih puncak tertinggi, kita jangan pernah merasa puas meraihnya. Sesungguhnya pula puncak sejati bukan berada pada tingginya suatu titik, tetapi bagaimana kita terus berupaya mencapainya agar mengetahui bagaimana jalan menjadi lebih baik.
Pada akhirnya, setelah pendakian menuju puncak yang belum beruntung, kami melanjutkan perjalanan menuju danau Sagara anak yang tepat berada di bawah kamp Plawangan, untuk sekedar menikmati alam dan berbagi dengannya.
Indonesia, kamu masih menyimpan misteri keindahan yang terus menjadi pusat perhatian bagi banyak orang. Terima kasih atas keindahan yang telah diciptakan bagi bumi Indonesia, Tuhan. Perjalanan masih akan terus kami lanjutkan. Terus. Dan terus.
they are adventurous :)

SALAM LESTARI

Sabtu, 15 Desember 2012

[REVIEW] 5 cm. The Movie

3/5
Sebenarnya saya agak kurang suka kalau sebuah novel fiksi atau non-fiksi difilmkan, sik. Tapi, untuk memajukan perfilman Indonesia, no problem, heh

Awalnya agak ragu juga nonton film 5 cm. ini, karena di antara film-film yang diputar di Empire XXI ada beberapa film yang sudah dan ingin sekali ditonton, awalnya sik mau nonton The Hobbit: Unexpected journey, tapi karena kebetulan teman-teman yang lain pengin nonton ini, yaweslah...ditonton juga. Mumpung hari Jumat kan ye....Jadwalnya Movie Freeday by Simpati dan bener-bener FREE, man! Sayangnya The Hobbit 3D, sik. Sempat juga ketika mengantri ada sedikit tragedi gak-pake-berdarah hanya sindir-menyindir bin nyolot-menyolot, maklum, saya membawa pasukan ksatria power rangers, jadi, maaf-maaf ya kalau yang  tidak kebagian voucher nonton dari Simpatinya, soalnya power rangers ini satu orang bawa 2-3 handphone. But finally, antri juga 1 orang 1 handphone dan semua power rangers ini mengumpul semacem upil gitu, paling depan pula. Oke, back to the Review

Film yang berdurasi 126 menit yang diadaptasi dari novel karya Donny Dhirgantoro yang berjudul sama  ini diperankan oleh beberapa aktor utama yang dibintangi oleh Herjunot Ali (Zafran), Fedi Nuril (Genta), Igor Saykoji (Ian),  Raline Shah (Riani), Denny Sumargo (Arial), dan Pevita Pearce (Arinda). Disutradari mas Rizal Mantovani ini sebenernya premier-nya tanggal 12-12-2012 dikala orang-orang ribut doomsday gitu, deh. Malahan gak jadi, tuh. Ramalan suku Maya yang salah, apa orang-orangnya yang terlalu percaya, wes sing penting nonton, tho....

Mungkin, ada beberapa teman yang sudah khatam baca Qur'an, eh, maksudnya novelnya ( tidak termasuk saya :p) bertanya-tanya atau penasaran atau jadi mengecewakan setelah menonton filmnya. Menurut saya, sik. Soalnya orang-orang perfilman udah mencoba untuk menyamakan persepsi dan memunculkan satu sudut pandang. Dari kelima tokoh ini menurut saya, si sutrada sudah tepat mengambil cerita dari sudut pandang karakter Zafran di antara tokoh-tokoh lainnya.

Ceritan dari film ini totalitas adalah sebuah persahabatan, motivasi, dan cinta. Jikalau ingin melariskan sebuah novel remaja yang memotivasi dan ingin difilmkan, sepertinya para penulis harus buat genre yang seperti ini, maklum, orang Indonesia kan butuh motivasi, ya enggak, men? Balik lagi tentang film ini. Ada hal-hal yang agak janggal dari film ini, bagi yang belum membaca novelnya, pasti berfikir, apa hubungannya poster yang berjudul 5cm. dengan orang-orang mendaki gunung. Ada beberapa tokoh juga yang mendominasi, seperti Zafran, Genta, Ian, sedangkan yang lain hanya numpang lewat? Atau karena tokoh Zafran adalah sang pemeran utama? 

Dari segi soundtrack pengisi lagu adalah Nidji dan sepertinya Nidji laris manis juga dalam membuat lagu-lagu soundtrack. Karena sebelumnya sukses juga menjadi pengisi soundtrack film Laskar Pelangi yang notabene film motivasi juga, at least dipercaya jadi agen perubahan, yaelaaah, masuk partai nasdem aja sekalian, terus dibikin deh jingle-nya. hoho....

Pernah mikir, gak? Kenapa si Genta ngajak ke gunung Semeru, bukan ke tempat lain? selain karena dari posternya yang gambar gunung, ya.... Bukannya kalau naik gunung itu setidaknya pernah ke sana atau pake guide. Maka dari itu, untuk pemula rasanya agak mengerutkan alis mata mengajak ke Semeru.

At least, ceritanya Indonesia banget, Mario Teguh pun kini mendapat saingan. hehe...High Motivated bagi para remaja yang galau masa depan (termasuk saya, mungkin), quote-nya orisinal (meski di novelnya, enggak. pffft), lugas, tegas, dan menjanjikan (sepertinya), dan muncul humor-humor ala ala remaja. Dari sinematografinya bagi saya cukup istimewa, karena menampakan keindahan gunung Semeru, kebetulan saya juga adalah penikmat gunung, jadi terkesan takjub pada sinematografinya. Entah, berapa kru film yang harus bolak-balik turun gunung, berapa aktor yang pernah tumbang di Semeru. 

Eits, ada yang ketinggalan, memang sih agak aneh, ketika mendaki menuju gerbang pos hingga Ranu Kumbolo, Kali Mati dan Arcopodo para aktor di situ minum air dan kurang air minum, tapii....kenapa pas mendaki ke puncak yang notabene lebih dingin dan si Ian terguling hingga pingsan, tidak ada satupun yang membawa air minum. Saat menuju puncak pun, tidak di-shoot pendaki yang lain tapi tiba-tiba saat di puncak, nah loh. You gotta watch it, guys!

Di akhir cerita kita disuguhkan oleh cerita cinta yang istimewa menurut saya karena berupa twist slot, cinta terkadang sulit ditebak, ya. Begitulah kira-kira cinta. Saya suka dengan twist slot ini, namun sayang sekali, saat scene akan berakhir, saya tak terlalu suka ceritanya. Karena lagi-lagi prolog dari pemeran utama dan pemeran utamalah memang juaranya. (pukpuk malaikat, kamu sekarang bukan juara lagi ya )

Review ini hanya sekedar gambaran singkat saja, bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan pamor film itu, karena hal ini adalah murni sudut pandang saya. Ada hal yang membuat saya berkaca-kaca dalam adegan ini dari persahabatan dan pemandangan alam gunung Semeru, memang tidak mudah menjalin persahabatan, tidak apa kita memiliki teman sedikit namun akrab daripada banyak teman tapi tidak akrab, begitu kira-kira. Maka dari itu, saya member nilai : 3 dari 5

Rabu, 28 November 2012

Perlu Belajar Ilmu Dasar

Siang itu tepatnya hari senin (26/11) saya menanti kedatangan kereta api Fajar Utama jurusan Pasar Senen menuju Yogyakarta di stasiun kereta api Parujakan Cirebon. Sembari menunggu, ditawarilah oleh bapak loper koran, kebetulan sudah lama tidak baca koran juga, saya langsung membelinya.

Halaman pertama yang ada di surat kabar harian itu masih didominasi oleh berita politik dan ekonomi, meskipun saya tidak terlalu antusias akhirnya dibaca juga. Masih di halaman depan, saya membaca berita yang baru-baru ini santer diberitakan, bukan, bukan politik atau ekonomi, tapi bisa saja terjadi ke ranah tersebut, yaitu dengan headline "Di balik longsor Cilebut" dengan korban perusaahan yaitu PT. KAI. 

Bagi saya, topik pembahasan ini lebih saya minati ketimbang yang lain. Di situ diberitakan bahwa longsor di Cilebut merupakan kejadian yang tidak diduga, karena menurutnya tidak ada catatan longsor selama 25 tahun terakhir. Saya pikir hal tersebut adalah hal yang tidak perlu terkejut, karena itu adalah peristiwa erosi alami. Berdasarkan tempat pula daerah KM 45 berada di atas tebing sedalam 30 meter.
taken from : detik.com


Mengapa tidak harus terkejut?
Pada dasarnya longsor atau erosi merupakan suatu kejadian alami, yang membedakan adalah waktu. Apakah dipercepat atau tidak? Maksud dipercepat di sini adalah bahwa waktu kejadian longsor atau erosi ini lebih pendek dari apa yang diperkirakan, seperti berita di atas, waktu 25 tahun tanpa ada jejak rekam kejadian, adalah waktu yang sangat lama dan pada akhirnya tanah tersebut membawa material ke tempat lain dalam jumlah yang besar merupakan kejadian alam. Adanya faktor tindakan manusia adalah salah satunya mengapa lebih cepat terjadi erosi atau longsor.

Tanah merupakan suatu sumber daya alam yang patut juga dilestarikan, tidak hanya air, udara, atau pohon saja. Kita sering mengabaikan satu benda tersebut, meski dalam bidang tertentu tanah adalah suatu yang prestige. Pernahkah kita mendengar bahwa keeratannya antara atmosfer, lithosfer, hidrosfer, dan biosfer didefinisikan dalam satu kata bernama lahan? itulah ironinya, benda bernama tanah terlupa dalam kategori pelestarian atau konservasi.

Faktor lain mengapa terjadinya longsor adalah curah hujan, kepekaan tanah, kelerengan, dan vegetasi baik berupa sisa tumbuhan atau tumbuhan itu sendiri. Memasuki musim penghujan di bulan November dan selama beberapa bulan ke depan, PT. KAI atau perusahaan yang bersangkutan harus lebih siaga dalam mengupayakan kejadian seperti ini. Terlebih lagi PT. KAI dalam masa merubah kebijakan seluruh aspek, tak terkecuali infrastruktur yang berupa unit jalan dan bangunan atau usaha pelestarian sumber daya seperti tanah.

Apa saja dampaknya jika kita melestarikan tanah?
Sebagian orang masih belum mengetahui betapa berharganya kualitas dan kuantitas tanah. Bayangkan apabila perencanaan dalam pembangunan bisnis baik properti atau perkebunan atau apapun itu, resiko yang diminimalisirkan bisa diketahui dini.

Berapa banyak bahan organik yang terkandung dalam tanah sehingga membuat agregat tanah mantap dan tahan terhadap percikan hujan sehingga menurunkan resiko erosi atau longsor? Kandungan hara yang ada di dalamnya yang bisa membuat tanaman hidup?

Apabila kita pelajari lagi aspek pelestariannya, kita lebih mudah mengenali tanda-tanda bahayanya, karena dari satu sisi yang diperbaiki, maka sisi lain akan membantu sisi yang lain. Tanah tidak hanya berbentuk fisik saja, tetapi juga aktivitas biologi (mikroorganisme) dan kimia. 

Seperti yang telah dijelaskan, bahan organik yang berupa seresah, dapat memberikan efek pada sifat fisik tanah, tidak hanya itu, aktivitas organisme dalam tanah pun meningkat termasuk cacing tanah yang dapat memberikan dampak kapasitas infiltrasi terhadap air. Prinsip ini pun sama halnya dengan lubang biopori yang diberikan bahan organik di dalamnya. 

Mengingat bahwa letak Indonesia berada pada letak LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT dan dilalui garis khatulistiwa dengan curah hujan yang cukup tinggi, membuat ancaman terjadinya longsor dan erosi masih ada. Sehingga, PT. KAI harus tanggap lebih dini dalam pelestarian lingkungan ini terutama masalah tanah.

Bagaimana memulainya?
Kapanpun kita bisa memulai dalam menjaga pelestarian atau konservasi sesuai kaidah-kaidahnya. Dimulai dengan vegetasi, mekanik atau kimia. Mengingat setiap tanah memiliki nama dan karakteristik yang berbeda pula, maka lebih dekatlah meninjau setiap tindakan konservasinya.

Dengan cara vegetasi, kita bisa memulai menanam dengan tanaman penahan seperti Vetiver  disepanjang tebing sungai atau tanaman rumput-rumputan atau perdu lainnya. Karena, akar tanaman pun dapat menahan butir-butir tanah dan membuatnya lebih stabil. Selain itu, air juga bisa ditahan oleh akar tanaman dan tersimpan dan meminimalisir air limpasan.

Selain vegetasi, adapun pembuatan dengan cara mekanis, cara ini apabila dikembangkan oleh PT. KAI dapat disesuaikan dengan keadaan rel dan medannya. Cara ini diaplikasikan agar mengurangi kecepatan aliran limpasan oleh hujan. 

Mulai dari sekarang, masihkah kita mengabaikan peran tanah yang dapat menjadi ancaman bila diabaikan? Longsor, erosi, jalan retak atau turunnya muka tanah seperti di Jakarta. Kita juga butuh kepedulian dari siapapun yang akan menggarap usaha dengan membangun bangunan di atas tanah dengan mempelajari ilmu dasar alias tanah. 

  


Jumat, 09 November 2012

Berkenalan Dengan Tanah

"Pernahkah kalian berfikir bahwa tanah itu berbeda? tahukah kamu bahwa pasir juga merupakan tanah?"

Bumi merupakan pusat di mana segala jenis makhluk hidup beraktifitas baik manusia, hewan, dan juga pohon. Tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang berbentuk padat selain air yang mendominasinya. Di atas tanahlah, kami dapat bekerja.

Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa tanah itu memliki jenis yang berbeda. Di situlah berbagai macam gedung, area pertanian, jalan raya berdiri. Tapi, kita hanya mengetahui bahwa hanya ada satu tanah. Namun, sesungguhnya tanah memiliki berbagai macam jenis, bahkan masih ada yang belum diidentifikasi.

Sebelumnya, mari kita kenal benda bernama tanah dulu, karena tak kenal maka tak sayang begitu kata pepatah. Pikiranmu jangan jauh untuk mengenal tanah, dari berbagai sudut pandang, kita tahu bahwa tanah adalah benda yang paling bawah dan benda yang selalu dipijak oleh kaki kita. Namun, apakah kamu tahu juga kalau tanah itu berasal dari batu? Coba perhatikan baik-baik, hampir sama bukan penampakannya? Bedanya, hanya di bagian diameter dan fungsional saja. 

ilustrasi pelapukan pada bahan induk :D
 (diambil dari google search engine)
Mari kita telaah kembali, tanah berasal dari batu yang dari kebanyakan ahli ilmu tanah disebut bahan induk, bahan pembentuk atau parent material. Selanjutnya, mengapa terbentuk tanah? Karena adanya proses, memang tidak sebentar mengubah bahan induk menjadi tanah, butuh ribuan bahkan jutaan tahun, untuk ukuran 1 cm bahan induk perlu waktu 10.000 tahun mengubah menjadi tanah. Proses itu dinamakan pelapukan, hal tersebut juga mendorong adanya faktor lain pembentuk tanah, yaitu iklim meliputi curah hujan dan temperatur. Apakah sampai di sini tahapannya? Belum. Organisme dan topografi. Organisme yang dimaksudkan adalah jasah hidup yang meliputi makhluk hidup berukuran kecil sampai sangat kecil atau mikron, contohnya mikroorganisme. Pasti bertanya, mengapa organisme masuk dalam hal pembentukan tanah? Seperti kita makan, ketika makanan masuk mulut, gigi mengubahnya menjadi bagian lebih kecil kemudian masuk saluran pencernaan, di dalam usus diserap dan bakteri usus sebagai membantu metabolisme. Sama halnya dengan organisme dalam tanah, mereka membantu dalam mempercepat pelapukan ke bagian lebih kecil lagi. Lalu, topografi atau relief, ketika kamu berada di jalan yang naik-turun itulah maksudnya. Karena setiap perbedaan ketinggian tempat pula, berpengaruh dalam pembentukannya. Faktor yang terakhir, waktu, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Hal tersebut di atas tidak berlaku pada tanah gambut.

Pernahkah mendengar kata Organosol? Itu merupakan jenis tanah, dalam lingkup geografi adalah tanah yang didominasi oleh bahan-bahan organik, tapi menurut para ilmuwan tanah namanya adalah Histosols atau kita mengenalnya tanah gambut. Bukan hanya itu, adapula Spodosols, Vertisols, Andosols, Incepstisol, Entisols, Ultisols, Oxisols, Mollisols, Aridisols, Alfisols, dan masih banyak lagi. Mengapa diberi nama berbeda? karena bahan induknya berbeda. Jika sama bahan induknya, kenapa masih diberi nama berbeda? Karena berbeda topografi dan iklim. Warnanya sama, namanya berbeda? Lihat faktor pembentuknya kembali dan lalu identifikasi-klasifikasi. Satu hal lagi, proses pembentukan tanah ada dua proses yaitu proses geologi dan pedologi. Proses geologi itu seperti letusan gunung berapi yang memuntahkan material atau proses pengangkatan permukaan laut karena ada tenaga lempeng tektonik. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pedologinya seperti telah disebutkan di atas. 
tanah memiliki profile dengan warna dan sifat berbeda pula
apabila dipotong melintang (sumber: wikipedia)
Tanah memiliki butiran yang lepas-lepas, itu mengapa pasir dimasukkan ke dalam bagian dari tanah. Sebelumnya kita berfikir bahwa tanah adalah bagian yang lebih halus dari pasir, ternyata tanah memiliki tiga macam partikel utama yang berbeda yaitu pasir, debu, dan lempung. Hal tersebut dibagi karena adanya perbedaan diamteter. Tapi, krakal dan kerikil bukan masuk ke dalam bagian dari tanah. 
segitiga partikel, tanah yang telah dianalisis
disamakan persentasi kandungannya (sumber: google)
Mengapa semua itu dibedakan? Karena adanya perbedaan fungsi, karakteristik, dan sifat bagi siapapun yang memahaminya. Seperti dalam hal bidang pertanian, kesuburan sangat penting dalam meningkatkan kualitas produksi pertanian. Pembuatan infrastruktur jalan raya, penanganan kebakaran pada lahan hutan gambut. Maka dari itu, kita kenal maka kita cintai dan lestarikan sumberdaya yang ada sebagaimana mestinya. Karena, kalau bukan kita, siapa lagi?

Minggu, 30 September 2012

GAGAL

Taken from Reagan's Instagram



Gagal :')










Inilah cara Tuhan memberi kejutan meski belum yang diharapkan dan saya suka kejutan. Thank God!

Sabtu, 22 September 2012

MERAIH VOUCHER DEAL LIBURAN WATER SPORT DI BALI

selama tulisan ini dimuat, saya terus-menerus merasa kegerahan.

Selalu seperti ini, kota kecil yang memiliki julukan berintan atau udang ini memiliki suhu yang sangat tidak wajar, malah kurang ajar. Maklum, kota ini terletak di pantura, jadi maklum suasananya 'hot'. hehe... Padahal sih, ya? Kota ini berangin, nah, tuh kan, saya mulai masuk angin, doh!

Sembari tulas-tulis di sini nih, saya buka beberapa situs, situs kok beberapa? tidak diantaranya membuka situs dengan huruf X-nya triple, udah panas, Jo. Buka situs itu makin panas! Beberapa diantaranya adalah situs lowongan kerja dari Universitas Gadjah Mada alias ecc yang pamor di kalangan alumni UGM bukan hanya universitas itu sih, tapi dari beberapa jobseekers lain, meski saya belum berstatus alumni, gak ada salahnya sih buka-buka situs macam begituan. (Tapi kan, Nu...kamu mahasiswa tingkat akhir yang belum juga lul*bekep* hussttt, ah) 

Iya, saya belom lulus. belum LULUS. BELUM LULUS. puas dah kalian semua?! *nangis di pengkolan* *minta dikasihani* Eh, ketika membuka salah satu blog yang saya follow, saya intip tuh, tapi ngintipnya gak pake ngintip diantara bilik reyot dong. JRENGJRENG! Ada kata KUIS dan bagi yang suka NULIS. Wohooo...seketika mata melotot belo yang hampir keluar dari kelopak mata saya sembari menyimpulkan senyuman iblis.HAHAHA. Saya buka tuh URL-nya yaitu KLIKTODAY (ebuset, serius deh ini...Jadi ada angin yang bikin kesegaran dan gak pake acara panas lagi. hehehe... (--,)v ). Nah, saya klik tuh *klik* dan ter-direct langsung ke situsnya. Lagi-lagi saya meloncat kegirangan muter-muter keiling kompleks deh kalo bisa... Karena sambil window shopping lewat dunia maya, nemu tuh voucher ini buat liburan ke Bali. Yoha, broh, Bali gitu.

voucher deal dan diskon spesial hanya di kliktoday
Caranya sih, seperti biasa, saya register dulu deh, biar dapetin voucher deal dan diskon spesial hanya di kliktoday . Setelah register saya dapet email konfirmasi, nah, setelah ntuu...mulai deh cari voucher deal dan diskon spesialnya
Mayan, broh, ada rencana juga mau ke Bali bareng temen-temen, berhubung ini voucher deal dan diskon spesial  expired-nya 31 Desember 2012 dan ke Balinya pun sekitar bulan Desember tahun ini, jadi, pasti kepake. 

Oh iya, manteman, tadi saya juga sempet bingung juga tuh nyari deal barangnya buat dapetin voucher deal dan diskon spesial, nah, coba ini penampakan tab situs KLIKTODAY buat dapetinnya:
kliktoday all deal

Nah, cari di situ tuh....ya, walau gak menang dalam lomba writing contest-nya KLIKTODAY, syukur-syukur saya jadi ke Bali, trus voucher deal-nya saya print dan dipake buat liburan. Wohoo...Liburan semakin dekat, walau peluang LULUS saya belum tentu dekat, pokoknya liburan sudah sedekat saya mendaftar dan dapetin voucher deal dan diskon spesial hanya di kliktoday. Muehehehe.....

Karena lokasi water sport di Bali berada di Tanjung Benoa yang dapat diakses dari manapun, saya dan kawan sudah merencanakan untuk bermalam di daerah Kuta, Bali. Liburan kali ini pasti akan tambah seru, mengingat voucher ini juga saya pesan untuk 1 orang teman yang lain, iya, TEMAN, bukan pacar. pfft. Tak apalah, saya juga bangga memberikan kepada teman saya, gak rugi sih, karena saya adalah pembawa kebahagian. :)
Rasa-rasanya walau di Cirebon berudara sangat panas, tapi hatiku bahagia, riang tak terkira, mendengar cerita dapet voucher deal dari kliktoday. syalalala~ :'))


Kamis, 06 September 2012

Rindu akan galak tawa sahabatku kelak

Malam, Kotak Bintang dan secangkir kopi untuk menemaniku malam ini. Perlahan saya akan memasuki masa-masa hening dan evaluasi diri kepada sang pencipta, seperti biasa menjalani hari-hari untuk ingat kepadaNya. 

Kotak Bintangku sekarang sedang dalam keadaan yang boleh dibilang keheningan-rasa-asa, seperti biasa saya keluar sekedar untuk makan malam dan bercengkrama dengan sahabat-sahabat yang bukan lain adalah Iis, Cungil, Eriana, Riza dan adiknya, serta Dian. kali ini bisa dibilang keberuntungan saya dan yang lainnya, dalam rangka traktiran kesuksesan atau bahasa gaulnya slametan Iis yang sudah dinobatkan menjadi wisudawan dari UGM dan memperoleh gelar sarjana. Apa sih yang gak enak kalau dari kata traktiran?hehe...Seneng saya melihat sahabat sendiri sukses dalam sebuah perjalanan sukses di akademik, mereka adalah orang yang siap untuk menuju 'perjalanan' sesungguhnya, termasuk saya yang sedang berusaha mewujudkannya.

Seperti biasanya, ketika pertemanan yang sudah erat terjalin, obrolan-obrolan yang ngalor-ngidul gak jelas yang dilontarkan oleh sahabat-sahabatku ini, terkadang timbul rasa senang, nyebelin, dan mungkin yang paling jelas itu kalau udah ngobrolin pacar alias jodoh, maklum, beberapa dari kami termasuk saya berstatus jomblo gak pake ngenes.hehe...

Celotehan dan gelak tawa para sahabat ini yang membuat hidup di Jogja makin hangat, bahkan kami pun menjalin ini karena senasib dan sepenanggungan di kota bernama Jogja dan dari satu sekolah, eh tapi eriana dan Riza gak satu sekolah ding, ya pokoknya kami menemukan arti bisa-dibilang-sahabat di sini. Berbagi dan saling menginspirasi.

Namun, ada yang membuat saya semakin dirundung kesedihan, bukan...bukan karena saya sedih atas kesuksesan Iis, tapi, selama saya bersama mereka, rasa kebersamaan bersama mereka pasti akan menuai kerinduan, ya...kerinduan akan sosok mereka di kemudian hari. Entah celetukan dan tawa Iis yang membuat keceriaan atau rasa ingin mengejek dan cara dia melipat mulut kala cemberutnya, atau si Eriana yang bersosok ala ala ustadz dengan syiar agama, satu-dua sama Iis sih kalau cemberut, tapi karena perawakan Eriana yang sedikit gemuk jadi seperti bantal dan kadang berceloteh yang tidak lucu alias jayus. Senyum kecut Desti eh Cungil pun nampak ketika dia dipojokkan dan kadang sering sibuk dengan dua buah Smartphone-nya yang entah-dia-berhubungan-dengan-siapa atau bahkan ketika kesalnya kalau sudah dipojokan menggebrak meja kalau sudah terus-menerus di ceng-cengin. Ah, kenangan hangat ini pasti tak akan terlupa.

Inilah yang saya takuti ketika saya harus berpisah, saya tahu pepatah "Ada pertemuan pasti ada perpisahan" yang benar-benar akan terjadi, disaat mengetahui siapa diri kita sebenarnya dan sosok merekalah yang mungkin paham akan keadaan kita seperti apa. Memperhatikan sosok seorang sahabat ketika di penghujung pencapaian suksesnya merupakan senyum bahagia yang bisa dirasa dan dibagi tanpa terkecuali dan perpisahan yang akan selalu dikenang disaat-saat seperti inilah terkadang sulit untuk ditemui kembali pada seseorang. Semoga kesuksesan tercapai pada diri saya dan sahabat-sahabatku. 

Eh, maukah kamu membaca atau mendengar penggalan lagu ini :


Kawan dengarlah

Yang akan aku katakan
Tentang dirimu
Setelah selama ini
Ternyata badanmu (untuk Eriana)
Akan selalu gemuk
Eh, Kamu kaya gorila

Cobalah kamu ngaca
Itu muka kemerahan (untuk Agung)
Dari pada gigi lu
Kayak kelinci
Yang ini udah galau (untuk cungil)
Suka ngambekan
Kau idung kutilan (Untuk Iis)
Tapi ku tak perduli
Kau selalu di hati

Kamu sangat berarti
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti
Kita t'lah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini

Ketika kesepian menyerang diriku
Gak enak badan resah tak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temanku

Don't you worry just be happy
Temanmu di sini


(Project Pop)
atau

"Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali

Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah

Kar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua"


(SO7)

PS
Maaf karakter lagu Project Pop saya ubah berdasar perhatian yang saya liat pada kalian. hehe...


Selasa, 04 September 2012

Go SEPTEMBER

Skripsiku tak semudah menggoreskan isi hati ini di dalam blog #tsah. Skripsi sudah masuk 1,5 semester ini atau ini merupakan skripsi ketiga saya yang ditulis pada KRS ku. Harapannya sih, November ini bisa diwisuda, iya, diwisuda di gedung megah GSP UGM dan ritualitas seperti wisudawan-wisudawan lainnya.

Saya merupakan mahasiswa dari angkatanku yang belum lulus, memang sih ada beberapa temanku yang lain, ya, cuma teman satu penelitianku saja sudah diwisuda sebelum saya, gimana gak malu?malu-maluin umat aja deh.

Beklah, Go September!!!!Gerak...


P.S.
Ternyata saya pun bisa curhat di blog, ah, gapapa, saya prefer curhat akademik ketimbang cinta :((

Sabtu, 25 Agustus 2012

EID MUBARAK 1433H

it's never too late to say ..




EID MUBARAK 1433 H






 for all Muslim in this World

Jumat, 24 Agustus 2012

Antara Gengsi atau Syndrom Pra-Traveling?

"Kita mah iri ama si Iis, lancar banget bokernya tiap pagi" sepenggal percakapan si Boli ketika bercengkrama bersama di Semeseta Cafe.

Well, gimana sih ya rasanya kalau metabolisme kita lancar? 2 kali sehari untuk masuk keluar toilet sudah dimungkinkan kita sehat, itu hanya prediksi saya sih, saya juga bukan dokter ahli dan pemerhati kesehatan gizi. Sehat itu memang mahal, jadi kalau ada masalah dengan metabolisme, ya bisa saja kita makan-makanan yang tidak sehat.

Berbeda pula ketika saya melakukan jalan-jalan ke Indonesia atau ke luar negeri, nampaknya saya mengalami sindrom pre-traveling atau pas traveling alias gangguan metabolisme yang beranomali, halah. Ceritanya begini, ketika saya jalan-jalan ke Thailand, kebetulan kondisi fisik ini rasanya kurang sehat namun saya yakin ini hanya sindrom dan masa recovery dari flu sehingga saya mensugestikannya bahwa pasti akan baik-baik saja. Benar, selama di Thailand, saya sehat! Eh, tunggu dulu, di mana letak sindromnya?

Entah penyakit turunan atau bagaimana, saya pun tidak tahu, tapi pastinya saya seperti ini. Ketika jalan-jalan waktu itu saya berangkat dari bandara Juanda, Surabaya ke bandara internasional Survanabhumi, Bangkok, Thailand dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dengan menggunakan low cost airline alias AirAsia, karena waktu tempuhnya yang lumayan lama, saya sudah mempersiapkan sebelumnya ialah makan siang berupa soto lamongan di stasiun. 

Setibanya di Bandara yang kebetulan masih lenggang dari para calon penumpang, saya masuk menyertakan boarding pass ke dalam bandara dan langsung check in bagasi, seperti para penumpang lainnya, saya menunggu di gate keberangkatan dengan tanpa ada rasa apapun kecuali pilek yang agak mengganggu pada saat itu, berbekal membawa roti saja yang saya beli di stasiun mungkin cukup untuk menemani seperjalanan saya ketika berada di udara. Tapi...Kenyataanya, saya membeli roti yang berencana saya makan selama di udara, malah tidak saya makan karena roti tersebut saya masukkan ke dalam tas dan tas tersebut diletakkan di bagasi kabin pesawat. Apa yang terjadi? Ya, bukannya saya makan roti, namun saya makan angin dari udara dingin AC pesawat selama kurang lebih 4 jam, mau beli makanan, sayang uangnya yang sudah ditukar pakai USD walaupun si flight attendant tidak mempermasalahkan mata uangnya namun kembaliannya ya...Rupiah. Baik, selama itu memang saya gengsi mengambil roti, ah, gapapa daripada saya terlihat norak dan banyak mata memandang dengan aneh, gak urus lah gapapa masuk angin juga.

Damn, sesampainya di Bangkok mulai perut rasanya seperti ada suara air bah tanpa ada yang menyumbat di dalam lambung dan terisi oleh air dan angin, mau kentut juga nanti hasilnya bukan BROT, tapi udah langsung keluar air..iyuh. Saya tahan selama perjalanan menuju Hua Lampoong alias stasiun Bangkok yang akan menuju ke Chiang Mai, dengan estimasi kereta api yang saya naiki tepat waktu. Itulah kurangnya saya dalam hal mengestimasi waktu dan banyak berekspektasi tinggi, in the end, you got suprise! Ya, akhirnya saya bocor juga selama perjalanan ke Chiang Mai di toilet kereta tersebut.

Beda lagi dengan perjalanan yang saya lakukan menuju Lombok pada tahun 2010, bukan karena gengsi saya mau makan di kereta, tapi karena posisi duduk saya yang di pojok dan dipepet, kebetulan pada waktu itu arus balik Lebaran jadi angkutan transportasi lagi banyak-banyaknya penumpang, jadi saya tidak bisa bergerak sama sekali, udah gitu saya dijadiin tempat menyandarkan kepala dengan enaknya di pundak saya, sehingga posisi duduk saya waktu itu kedua paha merapat mungkin seperti habis minum jamu rapet wangi kali ya...dan badan terdorong hingga seperti diikat oleh tali yang kuat, kebayangkan tidak bisa bergerak? Parahnya lagi, bukannya setelah turun dari kereta saya mencari toilet, eh, malah saya melanjutkan perjalanan menuju Bali menggunakan kapal ferry dari Banyuwangi, namun pada saat itu kondisi saya sudah saya isi dengan makanan ketika di kereta selepas kereta tersebut melewati stasiun Jember, kebayangkan naik di ferry yang pada waktu itu sekitar pukul 2an WIB dengan kondisi angin laut yang berhembus kencang dan saya....tidak berjaket! Makin menjadi.....Pada akhirnya saya membongkar muat sesampai di Pelabuhan Gilimanuk. Hahaha...

Mungkin hal tersebut merupakan pelajaran yang berharga bagi saya dan siapa saja, sebelum melakukan perjalanan selain menyiapkan Tolak Angin, eh, FYI sih, saya juga gak bodoh dengan tidak meminum tolak angin, saya juga meminumnya dan berefek sementara kalau memang perut kita belum terisi oleh makanan. Pada akhirnya, saya bisa ber-traveling senikmat-nikmatnya dan legaaa......

Selasa, 14 Agustus 2012

Saya (masih) cinta Indonesia, kok !

Ada kata bijak yang mengatakan "Semakinsering kamu pergi ke luar negeri, semakin kamu cinta Indonesia". Kalimat bijak itu yang membuat saya merasa terhipnotis dan menjadikannya pasti kangen Indonesia, kangen loh..bukan cinta. Tapi... hal lain berkata 'iya' yang menyebabkan saya cinta Indonesia, setelah saya melakukan perjalanan ke tiga negara tetangga.

penampakan 3rd class rapid train
Saya begitu antusias dan khawatir kalau melakukan perjalanan sendiri apalagi ini kali pertamanya datang ke negeri orang, tentunya dengan segala persiapan yang sudah dilakukan meski begitu, tetap saja ada yang tertinggal di dalam list  perjalanan saya, sudahlah yang penting intinya juga saya pegang uang dan bermodal 'sok tau' sudah lebih dari cukup. Hal yang paling saya khawatirkan adalah moda perjalanan alias transportasi ketika sampai negara tujuan, entah karena sayanya terlalu katrok atau polosnya kebangetan menjadikan beban dipikiran saya, kenapa? Coba aja di Indonesia ini, selama saya tinggal di kota orang merasa saya bebas bea untuk naik transportasi yang namanya kereta api di seluruh Indonesia, mungkin pembaca gak usah tahu kenapa bisa begitu. hehehe...

Senin, 13 Agustus 2012

#30DaysBlogging

I just thought and realized how to be somebody who active to write an article on own blog, so I gotta campaign to myself with #30daysBlogging (re. #30HariBlogging). It's up to me to write an entitled of a day such as a poem, short story, traveling, or anything.


LET'S BLOGGING!!!!

Minggu, 24 Juni 2012

First Impression of Thailand

Grand Palace, Thailand
Apa sih yang lo judge kalau ada temen lo yang pergi ke Thailand? Mau operasi kelamin? Cetek ya pikirannya. Emang gue gak bisa pungkiri kalau memang Thailand kenyataannya begitu sebagai negara yang paling besar dalam sex-changed. Coba kita lihat dong dari sisi baiknya dari negara itu. Sama seperti kalimat di awal, gue juga disindir begitu. Mau ketemu lady boy, operasi kelamin, dsb. Enggak masalah sih sebenarnya, itu hanya sindirian saja, karena memang gue belum pernah ke sana saat itu.

Namun, setelah pergi ke sana apa yang gue liat? Overall, incredible. Sebagai negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa, Thailand memiliki magnet yang tersendiri bagi dunia pariwisata. Enggak cuma karena ada Temple/Wat saja yang menarik, walaupun itu merupakan daya tarik utama bagi negara itu.

Thailand merupakan destinasi pariwisata di Asia Tenggara yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan asing, bahkan Indonesia yang katanya 'tanah surga' pun, kalah pamor dengan negara gajah putih ini. Sebagai bukti klik sini. Baik, gue enggak mau panjang lebar ngebahas pemeringkatan dan kembali ke topik.
Walaupun gue anak kemarin sore yang datang ke Thailand dan pergi melancong untuk pertama kalinya ke luar negeri, harapan dan antusiasme dengan negara tetangga ini amat besar. Kenapa? Secara gue udah hidup hampir lama di Indonesia, mau tau dong namanya luar negeri dan apa yang gue dapet dari negara itu? Totally AWESOME.

Sabtu, 23 Juni 2012

Tips Mencari Travelmate

Bingung dan ragu adalah dua hal yang lo takutin ketika ingin berpergian jauh sendirian, bukan hanya itu, pasti ada embel-embel lainnya berkenanaan dengan solo traveler, dari gak ada temen buat ngobrol lah sampe gak bisa patungan jajan. Well, kalau memang berniat untuk pergi melancong sendiri, why not? Toh lo juga yang menanggung inti resiko, cuma saja lo juga harus bisa jaga diri dan waspada. Berdasarkan buku dari seorang wanita traveler Indonesia bernama Trinity yang telah menguraikan bahasan teman jalannya juga kamu bisa lihat di sini.

ilustrasi travelmate
Berbeda pula dengan gue yang sering mencari-cari teman jalan sebelum keberangkatan dengan hasil yang nihil. Tuh kan, memang susah nyarinya. Meskipun sudah banyak beragam fasilitas internet yang memberikan media bagi para traveler atau backpacker baik lokal ataupun mancanegara ke berbagai negara tujuan, namun apa daya, namanya juga mencari teman jalan, kadang dapet kadang enggak. Tidak hanya teman jalan lewat media internet, gue pun nyari lewat teman real gue alias temen biasa main bareng, ya...kadang tetep gak ada yang bisa. Namun, gue akan berbagi sedikit tips konyol yang mungkin bermanfaat bagi lo semua:
1. Sebelum lo mencari temen jalan di internet atau temen lo sendiri yang diajak, pastiin kalau rencana perjalanan lo udah terstruktur, jadi kalau ada temen lo tanya, mau kemana aja, lo bisa jawab dengan gamblang. Pastinya lo juga udah nyari info spot-spot perjalanannya dengan budget yang jelas.
2. Kalau mau memulai temen jalan, lakukan postingan di internet itu satu bulan sebelum keberangkatan atau paling lama 2 minggu sebelum keberangkatan. Kasihan juga kan kalau dadakan gitu, apalagi kalau lo dapetnya teman jalan yang orang kantoran, pasti ribet tuh ngurus cutinya.
3. Kalau lo ngerasa masih kurang yakin dapet temen jalannya, sebelum lo berangkat jalan-jalan, coba pastiin dulu kalau lo tuker-tukeran FB-nya dulu, stalking-in temen jalan itu perlu loh, toh buat keselamatan kita nantinya di tempat tujuan kan?Kalau lo masih tetep ragu, ajak lah ngobrol santai alias chatting di skype atau YM. Supaya tau bener-bener tau personalnya.
4. Kalau udah dapet temen jalan dan ngerasa cocok, coba deh, pasti temen jalan lo juga punya itinerary perjalanannya, ajak sharing-sharing kemana tempa tujuan yang kece, pastinya temen jalan lo itu harus asik juga.
5. Masih belum nemu temen jalan? udah fix itinerary-nya? sayang gak udah punya tiket tapi batal? BERANGKAT!!! Gue yakin, lo bakal ketemu juga temen-temen sesama backpacker di sana. Asalkan, lo mau buka mulut, jadi traveler kok pendiem? Dimakan rasa bosen emangnya enak?enggak kan...Seenggaknya kalau lo gak dapet temen nemu di jalan, ngobrol juga lah dengan penduduk lokal, itu juga bisa jadi temen jalan yang singkat alias one night stand #eh. hahahaha.....

Tunggu apa lagi, ayo berangkat dong ah...jangan ragu dan jangan takut, tunjukin kalau lo struggle dan pasang muka yang seram kalau memang lo berangkat sendiri dan satu lagi jangan 'plenya-plenye' alias lembek. Sudah siap jalan sendiri?

Memaknai Ulang Tahun

Sebelumnya, sebelum artikel ini diangkat, sang penulis telah bertambah usianya pada tanggal 22 Juni kemarin yang genap berusia (maaf, umur tidak bisa kami tampilkan :D).

Sehari setelah hari ulang tahun saya, pada tengah malam ini saya akan menceritakan makna ulang tahun itu sendiri menurut pendapat saya. Sembari mengevaluasi dan mengasah diri ke arah yang lebih baik tentunya.

Jujur yang namanya ulang tahun atau milad atau birthday di mata saya memiliki definisi yang agak sedikit aneh. Saya sendiri entah mengapa merasa agak 'brigidik' aja mendengar kata ulang tahun yang notabene biasa dirayakan oleh orang-orang terlebih para remaja yang menantikan sweet 17th-nya dengan begitu antusias karena mereka fikir dengan menginjak umur segitu, mereka dapat bertindak secara 'dewasa' menurut mereka. Namun bagi saya yang sudah menginjak kepala 2 (ehm..terbilang remaja belum ya?), memaknai dan mendengar ulang tahun saja kadang-kadang memiliki rasa takut, walau banyak mereka memberi ucapan selamat kepada saya melalui media sosial dan direspon dengan ucapan "Terima Kasih/Makasih/Thx" disertai kata "Amin..".

Minggu, 17 Juni 2012

Bergaya dengan Bahasamu di Blog

Baik, sebelumnya saya ingin mengganti gaya penulisan saya dari daku menjadi saya, namun terkesan juga bahwa saya merupakan kata ganti yang sangat formal, karena memang pasar tulisan ini tidak mengangkat tema yang terlalu berat, karena daku jua terkesan agak lembek, maka akan diganti dengan gue. Although, I am not Jakartan dan membawa terkesan lebih nyantai kepada pembaca.

Memang layaknya penulis itu harus mengenal dan memahami dari segi tulis menulis, gue bisa menerima masukannya, hanya saja blog ini bersifat terbuka dimana seseorang bisa mengaksesnya dengan mudah, terlebih dunia tulis menulis dalam blog ini tidak terikat oleh bahasa jurnalistik. Gue sadari banyak kekurangan dalam cara penulisan dan gaya tulisan, namun disisi lain gue ingin mecapai bahwa tulisannya tidak perlu dianggap terlalu formal, toh banyak juga yang menulisnya dengan cara sesuka hati si penulisnya.

Gue juga bukan orang yang begitu faham dengan penulisan EYD (lo tau kan pasti kepanjangannya?), entah kenapa gue ngerasa kalau EYD ditempatkan ke dalam suatu blog, terkesan sangat formal, iya...memang ada beberapa blog yang secara (mungkin) detil dalam kaidah penulisan (yang gue tau loh). Dari penulisan pun pastinya kita faham dong, yang mana dikemas dengan santai dan yang formal, kalau gue sih ya gak muluk-muluk banget, toh gue di blog bukan nulis surat wasiat atau surat dinas toh? Gue nulis di blog cuma buat cerita apa-apa yang terjadi atau peristiwa yang gue alami dengan gaya bahasa gue sendiri, tapi kalau (syukur-syukur nih) ada yang mau nawarin buat nulis buku, gue siap deh menggunakan bahasa yang lebih formal lagi.hehe...

Ada beberapa EYD yang masih gue gak faham, contohnya aja keluar atau ke luar, dan kenapa ditiap pintu misalnya lah ya di bioskop, itu tuh keluar bukan ke-lua. Ada lagi juga EYD dengan dimana dan di-mana, setau gue sih itu termasuk kata tanya yang merupakan kata untuk menunjukan, tapi masih aja ada yang menulisnya dimana bukan di mana. Entahlah, sepertinya bahasan EYD untuk di blog termasuk bahasan yang agak berat, menurut gue loh ya....

Balik lagi, kenapa ada sebagian orang memilih blog sebagai media untuk berkreasi dalam merangkai kata, ketimbang dia menulis artikel di majalah yang kadang-kadang dan syukur-syukur artikel kita diterbitkan oleh si empunya majalah atau si editornya. Karena yaitu tadi, blog ini merupakan media yang terbuka dan sesuka hati si penulis dalam mengembangkan ide-ide jeniusnya. Etapi, ada juga sih, mereka-mereka yang expert karena kebiasaan menulis di blog dan menjadi jawara juga dalam hal-hal yang berkaitan dengan bahasa. Namun, sayangnya gue gak banyak tau, hanya satu malah, yaitu dengan akun @ndorokakung di twitter. Selama berjalanannya waktu, gue juga pasti memahami karakter yang tepat untuk tulisan gue, ya mungkin karena gue masih pemula aja kali ya dan kurang menerima saran, namun gue punya suatu kata-kata yang mungkin bisa dijadikan fakta nyata, halah..begini "bacalah blog seseorang, kamu mungkin tidak memahami seperti apa orangnya, namun bukalah jejaring sosialnya kamu pasti faham maksudnya". Agak bingung ye...sama gue juga kaga ngarti apa intinya, yasudah gini aja deh "Tulisanmu, Kreasimu, dan Karakter imajinasimu terus mainkanlah"

Jalan (Tidak) Bersama Teman.

Friends of mine when I was in Gili T
Dear diary, halah...habisan sudah cukup lama enggak mengisi hari-hari lewat dunia tulis menulis di sini. Kebetulan juga tadi selesai "duduk-duduk happy ending" di goeboex bareng si Cungil, Iis, dan Eriana (cowok loh ini) sembari curhat-curhat masalah cinta gitu deh, namanya juga sama teman, ouch... :D
Ngomong-ngomong masalah teman, jadi keinget juga dengan teman jalan, ya...berhubung daku suka jalan-jalan gitu ya, ceu. Jadi, daku mau ngebahas itu aja deh malam ini.

Sering banget kalau mau jalan-jalan entah mau di luar negeri, dalam atau sightseeing keadaan kota, kalo daku sih enaknya ngajak teman, ya gak selalu juga sih si teman bisa, tapi daku tetap jalan aja, toh daku juga yang ngerasain seneng apa enggaknya. Kalau enggak ada teman?Yoben, Pokoknya daku enjoy the show, atau show must go on...

Beberapa pengalaman kalau namanya teman jalan itu kadang susah dicari, kadang teman yang biasanya main bareng alias kongkow bareng aja gak bisa, apalagi ini temen nemu atau baru ketemu di jalan, nah loh...beda kan ceritanya. Fikiran negatif pasti ada lah ya...kalau daku sih ya cuma agak jaga jarak aja dan syukurnya kebanyakan teman jalan daku asik, mungkin daku sudah punya radar si A baik si B gak kali ye...macam dukun gitu deh!pffft....

Kamis, 14 Juni 2012

Welcome Home, Jekk!!

Homecoming!!! yeah, I Have been along time off due to a rush time (bokis abis). Well, saya cuma pingin salam sapa saja ke dunia tulas tulis maya, kayaknya kalau misal blog ini seperti kos-kosan yang ditinggal sudah banyak sawangnya deh, haha..kebanyang itu sawang sudah mirip di rumah bordir, eh hantu cong! :D

Apa sih yang mesti daku ceritakan pada khalayak di dalam blog ini? BANYAK! Apapun, apapun, apapun sob gue akan ceritakan....HAHAHAHA (ketawa seiblis-iblisnya) >:)

wow, postingan terakhir pun tertera pada bulan Maret, ya sudah 3 bulan tidak posting artikel ini. Baiklah untuk langkah awal yang lebih baik (halah..iklan Anlene, bu?), daku mencetuskan, mulai setelah hari ini daku akan menulis, menulis skripsi juga pastinya sob! #dhuarr =))

Senin, 05 Maret 2012

MIMPI

Siapa sih yang gak pernah mimpi? Mimpi terjadi ketika kita tidur yang biasanya disebut bunga tidur, namun ada juga ‘mimpi’ ketika tidak dipengaruhi alam bawah sadar. Nah, bedanya mimpi yang ketika kita tidur itu tanpa diduga-duga seperti apa yang akan terjadi nantinya. Seperti yang tadi saya alami.
            Ceritanya gini, saya yang sedang dalam pondokan dalam masa-masa penelitian yang mungkin dalam kestabilan emosi sedang menurun, tepat pukul 15.30 saya tertidur di atas kasur tanpa ada pikiran yang berarti. Eh, diberilah bunga tidur oleh sang Kuasa yaitu dalam setting-an berada dalam suatu kompetisi, entah apa kompetisinya, namun yang jelas kompetisi ini mirip dengan kompetisi-kompetisi perayaan 17-an. Disitu, saya berkompetisi dengan peserta yang lain dengan semangat yang berapi-api, capek sih tapi menang hadiah juga, diakhir kompetisi ini meski tenaga yang sudah dikeluarkan hampir habis, saya merasa senang dan menjadi juara. Tidak tahunya tiba-tiba saya terbangun dengan keadaan senyam-senyum sendiri. :D
            Begitulah mimpi yang membuat si pemimpinya merasakan senang, ada pula mimpi yang membuat si pemimpi ketakutan atau ketika ia bangun merasa was-was atau cemas. Etapi, katanya sih mimpi itu bisa kenyataan loh? Benar!! Mimpi, mimpi, dan mimpi adalah sebuah misteri yang terkadang kita inginkan dan juga kita tidak inginkan. Mimpi juga terkadang membuat logika menjadi tak berarti lagi, jadi kaya lagu Agnes, eh itu mah Cinta yang tak ada logika, hehe. Tapi benar loh, hanya perbandingannya kecil  mimpi yang terjadi dialam bawah sadar manusia, ya kalau situ punya kelebihan sih lain ceritanya kali ya…
            Sama halnya dengan mimpi yang tidak dipengaruhi alam bawah sadar. Mungkin banyak sekali manusia mengimpi-impikan jadi A, jadi B, sampai jadi-jadian pun digeluti, eh, kok terkesan kayak wanita jadi-jadian yak :D. Namun, ketika orang itu tidak mendapatkan impiannya, yang ada mereka hanya berangan-angan saja, karena rumus mimpi jadi kenyataan itu ialah, usaha, bekerja, dibagi dengan kualitas doa kepada Tuhan. Satu hal lagi, mungkin berdasarkan cerita mimpi saya diatas, saya analogikan, jika disetiap saya melakukan usaha tersebut (penelitian) pasti aka nada balasannya oleh Tuhan. Kira-kira seperti itulah. Selamat bermimpi :D